Kurangi Bisnis Batu Bara, Indika Jual Seluruh Saham Petrosea Rp 2,09 T
Perusahaan sektor energi Grup Indika, PT Indika Energy Tbk (INDY) akan meminta restu pemegang saham untuk menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Petrosea Tbk (PTRO).
Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen INDY menyampaikan perusahaan berencana melepas sebanyak 704,01 juta saham atau setara 69,80% persen kepemilikan di PTRO.
Perusahaan dan pembeli juga juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada tanggal 18 Februari 2022 dengan tanggal efektif pada 25 Februari 2022.
Valuasi yang disepakati penjualan seluruh saham Indika Energy di Petrosea senilai US$ 210 juta atau sekitar Rp 3 triliun dengan asumsi Rp 14.300 per US$. Namun, harga pembelian yang harus dibayar adalah senilai 69,80% saja sebesar US$ 146,58 juta atau setara Rp 2,09 triliun.
Adapun, pertimbangan dilakukannya penjualan saham Petrosea oleh Grup Indika sejalan dengan langkah perseroan mengurangi eksposur di bisnis batu bara sehingga perseroan perlu melaksanakan diversifikasi usaha dan fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan, yaitu pada bisnis hijau dan mineral.
"Hal ini dilakukan tidak hanya untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2050, tetapi juga untuk memanfaatkan pasar dan potensi pertumbuhan yang besar dari sektor-sektor tersebut," ungkap manajemen Indika.
Pengaruh dari transaksi tersebut akan meningkatkan likuiditas dari hasil penjualan saham untuk mendukung investasi baru yang terdiversifikasi serta manajemen liabilitas.
Terkait aksi korporasi ini, manajemen INDY akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Mei 2022 mendatang.
Seperti diketahui, Grup Indika belakangan ini memang gencar berinvestasi di sektor energi yang ramah lingkungan.
Terbaru, perseroan bekerja sama dengan anak usahanya, PT Indika Energy Infrastructure (IEI) mendirikan entitas usaha baru di bidang motor listrik dengan nama PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) pada 25 Maret lalu.
Di perusahaan baru tersebut, INDY memiliki 99,998% saham SMI senilai Rp 49.99 miliar. Sementara itu, sisanya dimiliki oleh Indika Energy Infrastructure (IEI) sebanyak 0,002% atau senilai Rp 1 juta.
Manajemen INDY menjelaskan, tujuan didirikannya SMI antara lain, untuk melakukan kegiatan industri sepeda motor roda dua, serta melakukan perdagangan besar sepeda motor dan suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya.