IHSG Berpeluang Menguat Terbatas Dipicu Data Ekonomi dan Modal Masuk
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Rabu (18/5) hari ini, dan bergerak di level 6.541 - 6.702. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,70% di level 6.644 pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (17/5).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kenaikan dalam pergerakan IHSG masih bersifat pembalikan secara teknik atau technical rebound. Selain itu, masih minimnya sentimen turut mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Namun, pasca rilis data perekonomian yang menunjukkan kondisi perekonomian berada dalam keadaan stabil, serta masih tercatatnya capital inflow (aliran masuk modal) secara year to date (tahun berjalan), dapat menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (18/5).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, karena IHSG ditutup di bawah resisten 6.688, maka IHSG dapat membentuk koreksi terbatas, tetapi masih berada di atas level 6.515.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.688, 6.799 dan 6.888, sedangkan titik support ada di posisi 6.515, 6.400 and 6.287.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sementara itu, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan simpan atau ambil untung pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). BMRI diperkirakan dapat menguat untuk menguji resisten terdekat di level 8.250.
Kemudian, ia juga menyarankan untuk tahan atau ambil untung sebagian di level 7.450 pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). INCO dapat menguat untuk jangka pendek menuju beberapa resisten di 7.475, 7.725 dan 7.975, apabila harga tetap berada di atas 6.525.
Selain itu, ia merekomendasikan untuk tahan atau ambil untung sebagian di level 1.640 pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). PGAS menghadapi area resisten 1.565-1.640 yang apabila ditembus akan mengonfirmasi akhir dari fase konsolidasi.
Terakhir, Ivan merekomendasikan untuk tahan atau beli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) di rentang harga 7.650-7.750 dan beli saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di rentang harga 4.060-4.100.