Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,94% atau 136,84 poin ke level 6.913 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (17/6). Indeks hari ini dibuka melemah di level 6.987 dan mencapai angka tertingginya di level 6.999.
Seluruh indeks sektoral siang ini berada di zona merah, dipimpin 0leh sektor teknologi yang turun sebesar 2,41%. Adapun, saham sektor teknologi yang terkoreksi cukup dalam di antaranya PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) yang turun 6,94%, menjadi Rp 134 per saham, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) turun 6,84% menjadi Rp 3.950 per saham dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) turun 6,41% menjadi Rp 7.300 per saham.
Kemudian, sektor energi turun sebesar 2,18%, sektor industri dasar turun sebesar 2,10%, sektor industri tur5un 1,98%, sektor konsumer primer dan infrastruktur turun sebesar 1,77%.
Selanjutnya, sektor transportasi tercatat turun sebesar 1,64%, sektor konsumer non primer dan sektor keuangan turun sebesar 1,34%, sektor kesehatan turun 0,30% dan sektor properti turun sebesar 0,22%.
Di sisi lain, hingga pukul 12.15 WIB, bursa-bursa di kawasan Asia bergerak variatif, di mana Nikkei 225 terkoreksi sebesar 1,50%, kemudian Straits Times Index terkoreksi 0,47%. Sedangkan, Hang Seng Index naik 1,14%, dan Shanghai Composite Index naik 0,38%.
Pada perdagangan sesi pertama hari ini, volume saham yang diperdagangkan mencapai 16,91 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,44 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 774.940 kali. Pada sesi I hari ini, tercatat ada 129 saham yang menguat, 399 saham turun, dan 134 saham stagnan.
Saham yang menempati urutan teratas dalam top gainers adalah PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) yang menguat 23 poin atau 19,66% menjadi Rp 140 per sahamnya. Sementara yang menempati top losers yaitu PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang terkoreksi sebesar 6,99% atau 130 poin menjadi Rp 1.730 per saham.
IHSG hari ini diperkirakan berada di zona merah, terkena sentimen negatif kejatuhan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) Amerika Serikat (AS), disertai penurunan sejumlah harga komoditas global.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,62% di level 7.050,326 pada akhir perdagangan Kamis (17/6).
Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai kejatuhan DJIA dikombinasikan dengan turunnya MSCI Indonesia ETF sebesar -0.09% bisa menjadi sentimen negatif bagi perdagangan saham di bursa Indonesia hari ini.
"Disertai turunnya harga beberapa komoditas seperti, CPO (minyak kelapa sawit) -1.61% dan Nikel -1.94% di tengah semakin melemahnya nilai tukar rupiah," ujarnya dalam hasil riset tertulis, Jumat (17/6).