"Ketika GOTO IPO, tentunya akan muncul di pembukuan Astra dari investasi GOTO ini. Dan untuk Astra nilai portofolio tersebut berkontribusi terhadap laba bersih yang totalnya naik menjadi 106% menjadi Rp 18,2 triliun," paparnya. 

Jika keuntungan dari investasi GOTO dikeluarkan, maka laba bersih Astra sekitar Rp 14,5 triliun atau naik 64%. Angka tersebut masih menjadi yang lebih tinggi dibandingkan peiode yang sama tahun 2021. 

Kenaikan tersebut, karena adanya situasi ekonomi di Indonesia yang menunjukkan perbaikan dan memberi dampak positif pada bisnis Astra. 

Sebelumnya, ASTRA mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 18,2 triliun pada semester I 2022, atau melonjak 106% dari laba bersih periode sebelumnya Rp 8,8 triliun.

Dari tujuh unit bisnis Grup Astra, divisi infrastruktur dan logistik mencatat pertumbuhan laba bersih paling tinggi yakni mencapai 288%, dari Rp 91 miliar menjadi Rp 353 miliar. Hal ini terutama disebabkan kinerja dari bisnis jalan tol.

 

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail