IHSG Sesi I Turun 0,57% ke Level 7.192, Seluruh Sektor Kompak Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,57% ke level 7.192 pada perdagangan saham Rabu (7/9) hari ini. Pada awal perdagangan, indeks saham dibuka di level 7.210,28 dan menyentuh angka tertingginya di level 7.243,52.
KB Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan peluang koreksi pada perdagangan hari ini. Kenaikan harga bahan bakar (BBM) subsidi akan menimbulkan permasalahan yang akan dihadapi oleh masyarakat ke depannya.
"Efek kenaikan harga BBM akan menimbulkan penyesuaian harga transportasi, logistik, harga barang yang kemudian mendorong inflasi," tulis KB Valbury, dalam publikasi risetnya, Selasa (7/9).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan saham hari ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 25,19 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,26 triliun dan frekuensi 1,02 juta kali. Sementara itu, 192 saham bergerak di zona hijau, 328 saham terkoreksi, dan 169 saham tak bergerak.
Pada penutupan paruh pertama perdagangan, mayoritas sektor berada di zona merah, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang terkoreksi 1,36%. Adapun saham-saham di sektor infrastruktur mengalami penurunan yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang turun 2,83% atau 30 poin menjadi Rp 1.030 per saham. Selanjutnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang turun 2,45% atau 20 poin menjadi Rp 795 per saham. Terakhir PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 1,82% atau 10 poin menjadi Rp 540 per saham.
Sektor lain yang juga turun yaitu sektor barang konsumer non primer turun 0,27%, sektor barang konsumer primer yang turun 0,40%, dan sektor properti turun 0,55%. Lalu sektor kesehatan turun 0,43%, sektor industri turun 0,58%, dan sektor keuangan turun 0,71%. Kemudian sektor teknologi turun 0,19%, sektor energi turun energi turun 1,01%, dan sektor transportasi turun 1,13%. Namun, sektor industri dasar bertahan di zona hijau, menguat 0,58%.
Saham yang masuk dalam top gainers hari ini yakni PT Black Diamond Resources Tbk yang menguat 35% atau 35 poin menjadi Rp 135 per saham. Kemudian saham yang masuk ke dalam top losers yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk yang terkoreksi 6,99% atau 50 poin menjadi Rp 665 per saham.