Suami Puan Akuisisi Emiten 'Saham Gocap' Sanurhasta, Ada Apa?

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ilustrasi. Basis Investments memborong 3 juta saham emiten pengembang properti MINA.
Penulis: Syahrizal Sidik
30/9/2022, 19.10 WIB

Suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Hapsoro Sukmonohadi melalui perusahaan yang dimilikinya, Basis Investments, membeli sebanyak 45,71% saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).

Merujuk situs perusahaan, Sanurhasta Mitra bergerak di bisnis pengembang properti yang saat ini mengelola tanah seluas 40.663 m2 di kawasan Umalas, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Basis Investments memborong sebanyak 3 juta saham MINA dengan harga transaksi Rp 25 per saham.

Transaksi itu dilakukan pada 19 September 2022 dengan tujuan untuk investasi. "Staus kepemilikan saham langsung," kata Direktur Basis Investments, dikutip Jumat (30/9).

Sebagaimana diketahui, MINA tercatat di bursa saham pada 28 April 2017 dengan melepas sebanyak 262,50 juta saham dengan harga penawaran umum perdana Rp 105 per saham.

Berdasarkan struktur pemegang saham perusahaan yang berlaku efektif sampai dengan 31 Agustus 2022 atau sebelum transaksi, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menguasai sebesar 45,71%, Edy Suwarno bertindak sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 5,50%.

Sedangkan, pemegang saham publik sebesar 43,08%. Sisanya dimiliki Hapsoro 2%, dan Syahrial Amir dengan kepemilikan 3,71%.

Saat ini, saham MINA masih disuspensi oleh otoritas bursa sejak 18 Juli 2022. Sahurhasta mendapat notasi khusus atau notasi X karena terlambat membayar iuran.

Data perdagangan terakhir menunjukkan, harga saham MINA berada di level Rp 50 per saham atau dikenal sebagai saham gocap/saham tidur.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sampai dengan 30 Juni 2022, MINA tercatat membukukan kerugian bersih Rp 2,34 miliar dengan pendapatan Rp 2,59 miliar.

Perusahaan ini tercatat membukukan aset Rp 107,83 miliar, yang terdiri dari libilitas Rp 6,36 miliar dan ekuitas Rp 101,37 miliar. Sedangkan, arus kas perusahaan masih tercatat minus Rp 1,14 miliar.