Banyak Terobosan, KSEI Bidik Pertumbuhan Investor Hingga 30% di 2023
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengharapkan pertumbuhan investor 20%-30% di 2023 mendatang.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, pertumbuhan investor yaitu 36,70% menjadi 10,23 juta hingga 16 Desember 2022 dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu 7,48 juta. Dari angka tersebut, investor ritel menduduki jumlah terbanyak, yaitu 10,19 juta atau 99,63% dari jumlah seluruhnya. Sementara investor institusi berjumlah 37,89 atau 0,37% dari total keseluruhan.
"Kami berharap mungkin sekitar 20% hingga 30%, karena banyak faktor seperti keadaan politik tahun depan baik dan Indonesia sudah terbukti memang tahan banting ya," katanya dalam media gathering KSEI di Jakarta, Jumat (23/12).
Uriep mengatakan, salah satu tolok ukur dari pencapaian di pasar modal Indonesia yaitu pertumbuhan jumlah investor. Dirinya menyatakan KSEI telah melakukan beberapa terobosan untuk mendukung pertumbuhan investor, seperti peningkatan kapasitas sistem.
Peningkatan kapasitas sistem ditujukan untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor pasar modal, serta peningkatan frekuensi transaksi bursa di masa yang akan datang. Saat ini, C-BEST dapat melakukan proses penyelesaian transaksi dengan kecepatan 150 ribu per menit, dari sebelumnya 20 ribu per menit, atau meningkat 650%.
Termasuk juga peningkatan kapasitas jumlah Sub Rekening Efek yang dapat dibuka pada setiap perusahaan efek dan bank kustodian dari sebelumnya 1,6 juta menjadi 2 miliar sub rekening efek (SRE).