Harga Terus Loyo, Exchanges Harus Jaga Kepercayaan Investor Kripto

Unsplash/Executium
Ilustrasi mata uang crypto
Penulis: Lona Olavia
26/12/2022, 10.53 WIB

“Saya perkirakan di kuartal satu dan dua 2023 kita bisa melihat keseluruhan damage dari FTX ini. Melihat pengaruhnya terhadap bursa kripto, selama bursa kripto tersebut berjalan secara konservatif alias hanya sebagai wadah mempertemukan penjual dan pembeli dan tidak menaruh aset nasabah di tempat lain, maka kasus FTX ini tidak akan begitu berpengaruh terhadap kejatuhan suatu bursa," jelas Oscar.

Sementara itu, Analis kripto Afid Sugiono mengatakan, sehubungan dengan bangkrutnya FTX, investor mengalami trust issue kepada pertukaran terpusat. Investor mulai melirik platform-platform terdesentralisasi untuk kebutuhan mereka, seperti untuk swap token menggunakan Uniswap (ERC20) dan Pancakeswap (BEP20). Kemudian untuk self custody investor mulai melirik Trust wallet dan iSafepal.

Soal proyeksi kripto tahun depan, dia menilai pasar diprediksi akan masuk masa pemulihan, didorong melunaknya sikap The Fed yang tidak agresif menaikkan suku bunganya. Hal ini juga didorong oleh adopsi kripto yang semakin luas dan banyak institusi yang masuk ke industri kripto. Serta, masih banyak investor yang percaya terhadap kripto.

 Sedangkan, negatifnya adalah efek bangkrut FTX, regulasi kripto global, suku bunga bank sentral, inflasi dan resesi, dan konflik geopolitik yang masih panas.

“Kemungkinan kripto akan sideways dengan kebijakan The Fed yang belum berhenti menurunkan kenaikkan tingkat suku bunga acuannya,” kata Afid.

Senada, dia pun mengimbau agar para investor tetap selalu melihat potensi ke depan dan jangan panik.

“Strategi nabung kripto lewat dollar cost averaging perlu. Trader juga bisa lakukan scalping,” imbau Afid.

Halaman: