IHSG Berpotensi Melemah, Analis Sarankan Saham BCA dan Antam

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Zahwa Madjid
3/5/2023, 06.24 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (3/5). Analis memperkirakan indeks akan bergerak dalam rentang 6.800-6.820. 

Pada Selasa kemarin, IHSG ditutup turun 0,76% ke posisi 6.863 dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.751 triliun. 

Dalam risetnya, Phintraco Sekuritas memaparkan sentimen dari dalam negeri bersumber dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan melambat ke 4,95% secara tahunan atau year-on-year (YoY) di kuartal pertama 2023 dari 5,01% (YoY) di  kuartal keempat 2022. 

Hal ini membangun kekhawatiran bahwa peningkatan konsumsi domestik belum mampu mengimbangi dampak negatif dari pelemahan harga komoditas di kuartal I 2023. 

“Akan tetapi, tren penurunan inflasi dalam 6 bulan terakhir menjaga outlook positif konsumsi di Indonesia. Sebagai informasi, Inflasi di Indonesia turun ke 4.33% yoy di April 2023 dari 4.97% di Maret 2023,” dalam risetnya.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Sido Muncul Tbk (SIDO).

Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.809, 67.65 dan 6.735. Sementara level resistennya di 6.960, 7.006 dan 7.059.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.   

Resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.

Dalam risetnya, Ivan merekomendasikan untuk trading buy saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada rentang harga 97-100 dengan target harga terdekat di 110 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada rentang harga 4.950-5.025 dengan target harga terdekat di 5.300.

Sedangkan untuk buy on weakness, direkomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada rentang harga 2.820-2.900 dengan target harga terdekat di 3.230 dan PT Astra International Tbk (ASII) pada rentang harga 6.400-6.550 dengan target harga terdekat di 7.000.

Reporter: Zahwa Madjid