Bursa Wall Street Anjlok Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed

ANTARA
Bursa Wall Street
Penulis: Syahrizal Sidik
3/5/2023, 08.27 WIB

Tiga indeks saham utama di Wall Street, Amerika Serikat, kompak anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Selasa waktu setempat. Pelemahan tersebut imbas dari kejatuhan saham bank regional dan kekhawatiran investor The Federal Reserve bakal mengerek suku bunga pada Rabu ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 367,17 poin atau 1,08% menjadi 33.684,53. Indeks S&P 500 kehilangan 48,29 poin, atau 1,16%, pada 4.119,58 dan Nasdaq Composite turun 132,09 poin, atau 1,08%, menjadi 12.080,51.

Mengutip Reuters, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga Fed Funds Rate 25 basis poin, dan investor cemas untuk setiap sinyal dari bank sentral tentang apakah itu akan menjadi kenaikan terakhir untuk saat ini, atau jika kenaikan lebih lanjut dimungkinkan jika inflasi tetap tinggi.

Indeks perbankan regional turun 5,5% dalam persentase penurunan harian terbesar sejak 13 Maret. Selama sesi tersebut, indeks tersebut mencapai level terendah sejak November 2020.

Bank-bank regional AS memperpanjang kerugian dari hari Senin setelah penyitaan dan lelang First Republic Bank. Sebagian besar asetnya dibeli oleh JPMorgan Chase & Co dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Federal Deposit Insurance Corp. Dua bank regional AS lainnya runtuh pada bulan Maret.

"Ada kekhawatiran bahwa ini belum berakhir, dan suku bunga akan (terus) naik, dan itu bisa menjadi katalis untuk lebih banyak masalah," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Sementara itu, sektor energi turun seiring dengan harga minyak karena investor khawatir tentang potensi gagal bayar utang AS. Sektor energi S&P 500 turun 4,3%, terbesar dari semua sektor utama, diikuti oleh keuangan S&P yang turun 2,3%.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pemerintah federal tidak dapat memenuhi semua kewajiban pembayarannya sebelum 1 Juni tanpa undang-undang untuk menaikkan batas pinjaman Washington.

Di lain sisi, investor juga khawatir bahwa kenaikan suku bunga Fed yang agresif akan mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Berdasarkan laporan kuartal pertama, analis melihat pendapatan agregat untuk perusahaan S&P 500 menurun 1,4% dari tahun ke tahun, menurut data IBES dari Refinitiv.