Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk mengkonsolidasikan perusahaan-perusahaan BUMN Karya. Rencana konsolidasi BUMN Karya dibuat untuk meningkatkan kualitas masing-masing perusahaan.
Apalagi saat ini salah satu BUMN Karya yaitu PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih dalam kondisi yang kritis akibat gagal bayar hutang obligasi dan masih mengalami kerugian. Tidak hanya itu, direktur utamanya pun tersangkut masalah hukum yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Hal ini menyebabkan jatuhnya kepercayaan investor terhadap emiten konstruksi pelat merah tersebut. Oleh karena itu, salah satu cara memperbaikinya yaitu lewat konsolidasi perusahaan BUMN Karya. Jika membaik, warna perusahaan-perusahaan di BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia akan lebih positif di pasar saham.
CEO Edvisor.id Praska Putranto mengatakan, konsolidasi dari BUMN Karya berdampak positif dalam jangka panjang karena mengedepankan sinergi yang optimal dan efisiensi dari sisi bisnis. Selain itu, dapat meningkatkan fokus pada keberlangsungan jangka panjang dan bisnis utama emiten yang menjadi nilai tambah bagi investor.
"Konsolidasi tersebut turut memperbaiki manajemen serta rencana bisnis emiten dalam jangka panjang, tentu hal ini akan berdampak positif bagi investor publik," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (10/5).
Menurutnya dampak positif tidak hanya kepada Waskita Karya, tetapi kepada seluruh perusahaan BUMN Karya. Khususnya dari segi kualitas fundamental keuangan yang saat ini menjadi fokus dan kondisi pembiayaan hutang dari emiten-emiten BUMN Karya.
Research & Consulting Infovestama Utama Nicodemus Anggi menilai, konsolidasi BUMN akan mengubah alur bisnis emiten karya menjadi lebih bersinergi dan dapat mempengaruhi kepada kondisi keuangan yang lebih sehat.
Terkait dengan Waskita Karya yang dapat memperbaiki laporan kinerja apalagi utangnya tergolong jumbo, menurutnya sentimen ini akan tetap ditunggu investor. Seperti bagaimana pelaksanaan perbaikan laporan kinerja serta pelunasan utang. Jika positif, investor akan kembali percaya kepada saham WSKT.
"Apalagi arah konsolidasi menunjukkan jika WSKT semakin jelas posisinya. Posisi, peran, fungsi, dan fundamental WSKT setelah konsolidasi akan menjadi penentu level kepercayaan investor," katanya.
Hal senada juga dikatakan Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei. Ia mengatakan rencana konsolidasi BUMN karya memang dapat menjadi sentimen positif.
"Tetapi untuk dampaknya mungkin nanti harus melihat lagi ke depannya terutama dari sisi jenis proyek yang diambil dan neraca keuangan setelah konsolidasi," katanya.
Seiring dengan isu konsolidasi, emiten-emiten BUMN Karya terpantau positif. Pada pukul 09.15 WIB, PT PP Tbk (PTPP) sahamnya naik 0,86% ke level Rp 585 dibandingkan harga pembukaan Rp 580 per saham. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) melaju 1,67% jadi Rp 61 dari harga pembukaan Rp 60 per saham.
Selanjutnya PT PP Presisi Tbk (PPRE) berada di level Rp 113 walau sempat mengalami korekssi di level Rp 112 per saham dan sempat naik di Rp 114. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan harga Rp 525 per saham.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berada di level Rp 50 per saham. Selanjutnya PP Properti Tbk (PPRO) Rp 50 per saham. Lalu ada PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) naik 1,30% menjadi Rp 156 dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) naik 0,79% menjadi Rp 127 per saham.