Saham perusahaan teknologi Microsoft Corporation anjlok pada perdagangan Senin waktu setempat setelah perusahaan mengonformasi bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran pada awal Januari 2024 nanti.
Microsoft berencana memangkas 10.000 pekerja pada tahun fiskal 2024. Pemotongan tersebut merupakan tambahan dari perampingan yang diumumkan pada bulan Januari tahun depan.
Investor merespons negatif rencana pemangkasan karyawan besar-besaran perusahaan yang dipimpin Satya Nadella itu. Saham Microsoft dengan kode ticker MSFT di bursa Nasdaq, Amerika Serikat jatuh 1,60% ke level US$ 331,83. Sedangkan, dalam sepekan terakhir, sahamnya ambles 2,16%. Alhasil, nilai kapitalisasi pasarnya juga tergerus menjadi US$ 2,47 triliun.
Dikutip dari CNBC International, sejumlah raksasa teknologi Sillicon Valley memang tengah mengurangi jumlah karyawan setelah merekrut karyawan besar-besaran untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama pandemi Covid-19. Tercatat, jumlah karyawan Microsoft pada tahun 2022 mencapai 221 ribu orang karyawan, naik 22,1% dibanding tahun 2021.
Microsoft mengatakan dalam beberapa bulan terakhir mereka sedang mencari cara untuk menghemat uang pada tagihan komputasi awan mereka. Seorang juru bicara Microsoft menolak untuk menentukan jumlah pemotongan di putaran terakhir.
Pada Januari lalu, CEO Satya Nadella mengeluarkan memo, yang menunjukkan bahwa perusahaan akan mengubah jajaran perangkat kerasnya dan mengkonsolidasikan sewa. Microsoft juga menyampaikan pemberitahuan perihal akan memotong 276 orang karyawan di negara bagian asalnya di Washington.
“Penyesuaian organisasi dan tenaga kerja adalah bagian yang diperlukan dan rutin dalam mengelola bisnis kami,” kata juru bicara itu melalui email.
“Kami akan terus memprioritaskan dan berinvestasi di area pertumbuhan strategis untuk masa depan kami dan untuk mendukung pelanggan dan mitra kami.”
Sampai dengan periode kuartal pertama 2023, perusahaan membukukan pendapatan senilai US$ 52,86 miliar, naik 7,08% secara tahunan dengan laba bersih US$ 18,3 miliar, naik 9,39% dari kuartal pertama tahun 2022.
Marjin laba bersih Microsoft tercatat naik menjadi 34,6%. Sedangkan, perolehan laba per saham dasarnya juga terkerek menjadi US$ 2,45 atau 10,36% dibanding periode sama di tahun sebelumnya.