PLN Dijadwalkan Tercatat di Bursa Karbon 23 Oktober Nanti

Dokumentasi perseroan
Penulis: Lona Olavia
13/10/2023, 16.32 WIB

Sebelumnya Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan potensi yang dimiliki, PLN bisa menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. 

Grup PLN memang ingin menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia. Upaya tersebut diharapkan dapat membantu mendorong program transisi energi di Tanah Air. 

"Kita akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar. Kami terus mendukung pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa pilot project telah kami lakukan," kata Darmawan, Jumat (29/9). 

Ia menambahkan, bukti keseriusan PLN dalam memimpin perdagangan karbon di Indonesia adalah dengan mendapatkan sertifikat penurunan emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme nonkonversi dengan mekanisme internasional. 

Tidak hanya terdaftar di bursa, PLN juga melakukan perdagangan karbon secara langsung dengan melingkupi tiga dari empat aspek perdagangan karbon.  

Ketiga aspek itu adalah perdagangan emisi secara langsung, offset emisi secara langsung, dan perdagangan offset melalui bursa. PLN juga sudah memiliki platform PLN Climate Click yang mana aktivitas perdagangan karbon, baik perdagangan emisi dan offset emisi, sudah mulai dilakukan sejak 8 September 2023. 

"Saat PLN masuk bursa beberapa waktu ke depan, kami akan langsung menjadi pemilik SPE dengan penurunan emisi terbesar. Kami juga akan meluncurkan aplikasi PLN Climate Click yang sudah siap digunakan untuk carbon trading yang belum dimiliki perusahaan lain," ujarnya.

Halaman: