RHB Optimistis IHSG Capai 7.900 di 2024, 10 Saham Ini Jadi Pilihan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Penulis: Lona Olavia
29/12/2023, 13.14 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini dapat menyentuh angka 7.900 pada akhir tahun 2024. Kenaikan indeks juga berbarengan dengan saham-saham yang dinilai dapat memberikan keuntungan yang menarik.

Kepala Riset RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya mengatakan, level tersebut mencerminkan perkiraan price to earning ratio 2024-2025 sebesar 12,5 kali dan 11,3 kali pada standar deviasi -1 dari rata-rata lima tahun. 

Selain itu dia juga memprediksi bahwa Indeks IDX80 akan mengungguli IHSG di tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh saham-saham berkualitas dengan valuasi menarik yang berada di dalam cakupan IDX80.

Meskipun begitu, Direktur Utama RHB Thomas Nugroho menyatakan bahwa IHSG berpotensi mengalami volatilitas jangka pendek.

“Fakta bahwa IHSG mencapai level 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023 dapat memicu aksi profit taking di pasar, terutama untuk saham-saham yang telah mengalami kenaikan signifikan,” katanya dalam riset, Jumat (29/12).

Thomas menambahkan bahwa risiko volatilitas yang ada dapat menyebabkan IHSG mengalami koreksi dalam perjalanannya mencapai target 7.900. Pergerakan yang lebar ini menjadi peluang menarik bagi para investor yang ingin melakukan swing trading sejalan dengan fluktuasi pasar.

Beberapa faktor positif yang mempengaruhi kenaikan IHSG di tahun 2024 menurut tim riset RHB adalah: 

1. Ekspektasi Pemilu yang kondusif di 2024. Berdasarkan pergerakan IHSG selama empat pemilihan umum sebelumnya, IHSG biasanya mengalami volatilitas setahun sebelum tahun pemilu.

Kemudian cenderung mengalami kenaikan dan bersifat positif dalam beberapa tahun setelah tahun pemilu. Diharapkan Pemilu kali ini lancar dan tidak ada overhang diperalihan pemerintahan ke presiden berikutnya.

2. Ekspektasi penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin pada semester kedua tahun 2024 dapat membantu sektor perbankan terutama yang memiliki likuiditas terbatas. Sehingga dapat mengelola cost of fund dengan lebih baik dan diharapkan penurunan BI rate dapat meningkatkan net interest margin sektor perbankan. 

“Selain itu kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan PDB untuk tahun 2024 sebesar 5%, dengan belanja konsumsi swasta sebagai penggerak utama. Nilai tukar Rupiah akan secara perlahan menguat menuju proyeksi kami pada semester kedua tahun 2024, di kisaran 15.000 hingga 15.600 terhadap Dolar AS,” katanya. 

3. Ekspektasi pemulihan ekonomi Cina. RHB yakin pemulihan ekonomi Cina yang diantisipasi akan memberikan manfaat bagi sektor logam dasar seperti tembaga dan nikel, pemulihan ini juga akan meningkatkan permintaan untuk kemasan kertas.

Oleh karena itu, RHB menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB Cina menjadi 5% pada Oktober 2023 dari sebelumnya 4%. Mengingat pertumbuhan pada kuartal ketiga tahun 2023 yang lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Lebih lanjut RHB memberikan 10 saham pilihan menarik yang dapat dicermati pada tahun 2024 dengan target harga sebagai berikut:

  1. AKRA Rp 1.880 per saham
  2. ANTM Rp 2.660 per saham
  3. ASII Rp 7.100 per saham
  4. BBRI Rp 6.450 per saham
  5. CTRA Rp 1.330 per saham
  6. INKP Rp 22.975 per saham
  7. MYOR Rp 3.000 per saham
  8. SMGR Rp 9.300 per saham
  9. AMRT Rp 3.500 per saham
  10. EXCL Rp 3.140 per saham