IHSG Rawan Terkoreksi, Analis Rekomendasikan BBCA dan BBRI

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Perdagangan IHSG ditutup menguat 10,64 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.242,66.
5/1/2024, 06.56 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan rawan terkoreksi pada perdagangan Jumat (5/1). Laporan riset Phintraco Sekuritas mengatakan investor khawatir bahwa pasar terlalu optimis dalam merespon petunjuk pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, di 2024.

Optimis pasar juga tercipta dari klaim Amerika Serikat mengenai angka pengangguran yang turun ke 202.000 orang, dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 220.000 orang.

Selain AS, pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen inflasi Jerman yang naik ke 3,7% pada Desember 2023, dari bulan sebelumnya sebesar 3,2% . Kenaikan inflasi ini kemungkinan lebih didorong oleh fluktuasi harga energi di Desember 2023.

Di sisi lain, sentimen positif regional berasal dari kenaikan indeks sektor jasa Tiongkok ke 52,6 di Desember 2023, dari bulan sebelumnya 51,6.

"Kondisi ini sedikit meredam sentimen negatif dari realisasi indeks mnufaktur Tiongkok yang kurang memuaskan di Desember 2023," tulis Phintraco dalam risetnya, Jumat (5/1).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.239, 7.173 and 7.092. Sedangkan level resistance berada di 7.422, 7.503 dan 7.606.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikann hold atau trading buy pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga 1.520-1.570. Selanjutnya, hold atau accumulative buy pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 9.100-9.200.

Lalu hold atau accumulative buy pada saham PT Negara Bank Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 5.450-5.550. Selanjutnya hold atau trading buy pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.900-4.940.

Ivan juga merekomendasikan hold pada saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) dengan rentang harga terekat di 625.

Sebelumnya, IHSG menguat 80,67 poin atau 1,11% ke level 7.359,76 pada penutupan perdagangan Kamis (4/1/2024). Penguatan indeks terjadi di tengah melemahnya bursa saham kawasan Asia.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail