Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak fluktuatif di era pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy mengatakan bahwa selama 30 hari ke depan itu masih ada potensi terjadinya social unrest. Untuk itu ia mengimbau agar investor jangan terlalu agresif.
“Jadi mungkin bisa bersabar dulu, jangan terlalu agresif untuk 30 hari ke depan. Meskipun sangat kita tidak harapkan, tapi itu masih ada potensi untuk terjadinya seperti itu,” ucap Robertus di Jakarta, Selasa (20/2).
Di samping itu, untuk investor yang sudah terlanjur agresif, ia menyarankan agar lebih baik menata ulang portofolio. Hal tersebut dengan reakumulasi kembali saham-saham yang sudah terkoreksi cukup dalam.
“Dan ya tentu saja secara fundamental ada perbaikan struktural kan,” tambahnya.
Berdasarkan analisisnya, Robertus menyampaikan IHSG memang naik sehari setelah Pemilu. Namun tak lama kemudian, IHSG langsung turun. Kemudian ia mengingatkan kepada investor untuk kembali ke analisis jangka panjang bahwa faktor fundamental lebih menentukan daripada euforia Pemilu yang ramai hanya satu atau dua hari.
Meskipun terjadi kenaikan sehari, kata Robertus, kedepannya lebih baik fokus pada analisis jangka panjang yang terkait faktor-faktor fundamental dan potensi kenaikan kembali pada IHSG.
“Jadi ya sebenarnya sama sih polanya yang kita lihat kemarin itu. Naik terus turun lagi gitu,” kata Robertus.
Tak hanya itu, terlepas dari prosesnya, ia juga menyebut hasil Pemilu penting untuk kestabilan dan kepentingan bisnis dan industri. Dengan adanya kepastian terkait presiden yang terpilih, kata Robertus, pasar dan investor dapat melanjutkan rencana mereka tanpa terganggu. Meskipun belum pasti program pemerintah ke depannya, namun Mirae Asset optimistis makro ekonomi secara global akan cenderung positif.