Inflasi AS di Atas Ekspektasi Pasar, Indeks Wall Street Kompak Merosot

Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat
15/3/2024, 06.58 WIB

Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York, ditutup merosot pada perdagangan Kamis (14/3), pasca-rilisnya data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi, yang membuat imbal Treasury naik.

Di samping itu, indeks harga produsen bulan Februari, yang merupakan indikator inflasi grosir, juga tumbuh sebesar 0,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dikecualikan harga makanan dan energi, PPI inti meningkat 0,3% pada bulan Februari.

Dow Jones Industrial Average anjlok hingga mengakhiri kemenangan selama tiga hari beruntun. Indeks Dow 30 turun sebesar 137,66 poin atau 0,35%, ditutup pada 38.905,66. Nasdaq Composite terkoreksi 0,3% menjadi 16.128,53, dan S&P 500 juga tergelincir 0,29%, menutup sesi di 5.150,48.

Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% untuk PPI utama dan kenaikan 0,2% untuk inflasi inti. Awalnya, saham-saham mengalami kenaikan setelah laporan tersebut, namun tak lama kemudian kehilangan momentum dan merosot usai pembukaan.

Laporan PPI adalah data ekonomi terakhir yang akan dirilis sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve berikutnya, yang akan diadakan pada 19-20 Maret.

Direktur Pelaksana Perdagangan dan Investasi di E-Trade dari Morgan Stanley, Chris Larkin mempertanyakan apakah para trader akan mempertimbangkan kembali seberapa cepat Federal Reserve akan menurunkan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila