Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan lebih lanjut mengenai transaksi crossing saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 6,06 triliun di pasar negosiasi pada Kamis (27/6).
Crossing saham merupakan transaksi antara dua pihak atau investor yang menggunakan broker atau sekuritas yang sama. Transaksi ini tidak terjadi pada pasar reguler, tetapi terjadi di pasar negoisasi.
Sekretaris GoTo Gojek Tokopedia R A Koesoemohadiani menyebut transaksi saham GOTO sejumlah 14,1 miliar saham atau 1,17% dari listed share (1.20 triliun saham) dilakukan oleh salah satu pemegang saham GOTO yang bukan merupakan pemegang saham mayoritas maupun bukan pemegang 5% saham GOTO.
Merujuk Peraturan OJK Nomor 11/POJK.04/2017 tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka, pemegang saham tersebut tidak memiliki kewajiban untuk melakukan laporan atas perubahan kepemilikannya. Dengan demikian, tidak ada kewajiban memberikan laporan atas transaksi saham tersebut.
Berdasarkan Perjanjian Historis
Menurut Koesoemohadiani, transaksi ini dilakukan oleh pemegang saham berdasarkan perjanjian historis untuk mengalihkan saham GOTO yang dimilikinya ke pihak lain dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. GOTO juga tidak memiliki informasi lebih lanjut atas tujuan dari transaksi tersebut.
“Sejauh pemahaman perseroan, setiap pemegang saham perseroan memiliki kebebasan untuk menentukan dan mengambil keputusan atas investasi mereka” tulis Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (1/7).
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa transaksi saham GOTO tersebut tidak terkait dengan perseroan ataupun pemegang saham pengendali perseroan dan pemegang saham seri B GOTO.
Berdasarkan pantauan aplikasi online trading, transaksi tersebut terjadi pada harga Rp 430,2 per saham. Transaksi tersebut jauh di atas harga pasar reguler saat ini yang berada di level Rp 50 per saham. Transaksi ini dilakukan oleh broker PT Indopremier Sekuritas.
Pada perdagangan Senin siang (1/7) saham GOTO terpantau stagnan di level Rp 50 atau gocap. Volume yang diperdagangkan mencapai 331,86 juta dengan nilai transaksi Rp 16,59 miliar dan kapitalisasi pasar Rp 60,07 triliun. Saham GOTO juga terpantau anjlok 25,37% dalam seminggu terakhir dan longsor 41,86% secara year to date (ytd).