BEI Bantah Saham IPO Anjlok Karena Investor Ragukan Prospek Emiten

ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.
Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
4/7/2024, 16.15 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) membantah terkait penyebab penurunan saham yang baru melakukan penawaran umum perdana (IPO) karena investor meragukan prospek kelangsungan usaha emiten tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat menanggapi adanya fenomena saham-saham baru, namun harganya merosot setelah beberapa hari melantai di bursa efek. 

Misalnya saja saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang sahamnya terpantau stagnan di level Rp 50 per saham. Padahal, perusahaan ini baru melantai pada 5 Januari 2024 dengan harga Rp 100 per saham.

Nyoman menyebut penurunan harga saham disebabkan oleh aspek fundamental dan kelangsungan usaha perusahaan. Sementara pergerakan saham dipengaruhi kondisi ekonomi nasional dan global, sentimen pasar, serta dinamika permintaan dan penawaran.

"Hal tersebut penurunan harga saham tidak serta merta menunjukkan adanya keraguan atas kelangsungan usaha suatu perusahaan," kata Nyoman di Jakarta, Kamis (4/7).

Menurut Nyoman, emiten yang tercatat di bursa telah memenuhi kriteria-kriteria yang diatur di dalam peraturan BEI, termasuk kriteria kinerja keuangan perusahaan. 

Evaluasi dari BEI

Untuk itu, evaluasi BEI tidak hanya memperhatikan aspek formal, tetapi juga aspek substansi lain seperti kelangsungan usaha. BEI juga senantiasa mendukung transparansi perusahaan tercatat melalui proses monitoring yang dilakukan.

"Kami selalu berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Kami juga terus berupaya untuk mendorong lebih banyak perusahaan untuk tercatat di BEI seiring dengan upaya kami meningkatkan kualitas perusahaan," kata dia.

Dengan berbagai upaya tersebut, dia optimis dapat mendukung kualitas dan kuantitas perusahaan yang melakukan IPO akan terus meningkat setiap tahunnya.

Salah satu upaya BEI tertuang dalam ketentuan IV.1.4..1 Peraturan Bursa Nomor I-A. Melalui aturan tersebut, BEI dapat meminta dokumen, informasi dan atau penjelasan tambahan baik secara lisan maupun tertulis dengan calon perusahaan tercatat

"BEI juga telah mengomunikasikan perihal permintaan laporan riset ekuitas kepada underwriter untuk memastikan kualitas calon perusahaan tercatat," kata dia.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail