Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menyebut pasar tak perlu khawatir terkait transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju Presiden Terpilih 2024-2027 Prabowo Subianto. Pasalnya, transisi pemerintahan bakal berjalan mulus.
Airlangga Hartarto mengatakan proses transisi tersebut akan berjalan mulus. Ia menilai pelaku pasar modal tidak perlu wait and see alias menunggu stabilitas politik untuk berinvestasi di Indonesia.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatat aliran masuk dana asing (net inflow). Meskipun sempat terjadi net outflow, kata Airlangga, tetapi kini bursa sudah kembali atau rebound.
"Jadi, investor tidak perlu wait and see, gaspol saja. Itu penting karena kemarin Bursa sempat net outflow tetapi sudah kembali pada yang kita sebut zona hijau," kata Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7).
Alasan lain bagi investor untuk segera masuk ke bursa saham adalah penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Airlangga mengatakan bahwa RAPBN 2025 telah dibahas dengan Prabowo Subianto.
Nota Keuangan yang berisi RAPBN 2025 akan dibacakan oleh Presiden Jokowi pada 16 Agustus mendatang. Menurut Airlangga, semua program unggulan dan target pertumbuhan ekonomi yang diajukan oleh Prabowo akan diakomodasi dalam RAPBN 2025.
"Jadi tidak perlu khawatir dengan target pertumbuhan dan target program kerja unggulan. Hampir seluruhnya sudah terakomodasi dalam RAPBN nanti," jelasnya.