Indeks saham Bursa Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Jumat (19/7). Penurunan ini karena pemadaman siber global yang mengganggu operasi di berbagai industri sehingga membuat para investor Wall Street cemas.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 377,49 poin atau 0,93% menjadi 40.287,53. Kemudian S&P 500 (SPX) turun 39,59 poin atau 0,71% menjadi 5.505,00 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 144,28 poin atau 0,81% ditutup di 17.726,94. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak April.
Hal ini terjadi karena pemadaman listrik yang melanda berbagai layanan, mulai dari maskapai penerbangan dan bank hingga layanan kesehatan.
Tak hanya itu, saham perusahaan keamanan siber CrowdStrike turun 11,1% usai pembaruan salah satu produknya diduga memicu pemadaman hingga mempengaruhi pelanggan yang menggunakan sistem operasi Windows dari Microsoft. Akibatnya, bisnis di berbagai sektor terganggu dan saham Microsoft turun 0,7%.
Di samping itu, Indeks Volatilitas Cboe (VIX), yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, mencapai level tertinggi sejak akhir April.
Kepala Strategi Investasi Global di Charles Schwab, Jeff Kleintop mengatakan pemadaman tersebut mengingatkan kita bahwa layanan juga bisa mengalami gangguan rantai pasokan.
"Meskipun bukan serangan siber, pemadaman ini merupakan pengingat yang mengkhawatirkan tentang bagaimana sistem kita sangat terintegrasi," kata Kleintop mengutip Reuters, Senin (22/7)
Sejalan dengan hal tersebut, Indeks MSCI dari saham-saham di seluruh dunia turun 6,58 poin atau 0,80% menjadi 810,87. Tak hanya itu, indeks STOXX 600 turun 0,77%.
Kemudian investor juga bersiap-siap menghadapi hasil penting dari musim laporan keuangan kuartal kedua di AS dalam beberapa minggu mendatang. Hasil dari perusahaan-perusahaan besar akan menjadi sorotan, terutama karena sektor teknologi di S&P 500 turun 5,1% minggu ini, dengan investor beralih ke sektor-sektor yang telah merosot sepanjang tahun 2024.
Tesla dan induk Google, Alphabet, akan melaporkan hasil mereka pada hari Selasa (23/7), memulai rangkaian laporan dari kelompok saham "Magnificent Seven" yang telah mendorong pasar sejak awal tahun 2023. Lalu Microsoft dan Apple akan melaporkan hasil mereka pada minggu berikutnya.