Indeks Wall Street menguat dan indeks S&P 500 capai rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (26/9). Pergerakan saham tersebut dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yang mendukung Bank Sentral AS, Federal Reserve, untuk tidak memotong suku bunga secara agresif.
Indeks pasar umum naik 0,40% menjadi 5.745,37, mencapai level tertinggi sepanjang masa dan ditutup dengan rekor baru, didorong oleh lonjakan saham Micron Technology. Nasdaq Composite terangkat 0,60% dan berakhir di 18.190,29. Kemudian Dow Jones Industrial Average bertambah 260,36 poin atau 0,62%, menutup di 42.175,11.
Saham Micron melonjak 14,7% setelah memberikan panduan positif untuk kuartal ini dan melaporkan hasil kuartal keempat yang melampaui estimasi analis. VanEck Semiconductor ETF (SMH) juga naik 2,9%.
Adapun data ekonomi terbaru menunjukkan kuatnya ekonomi AS sehingga mengurangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan melakukan pemotongan suku bunga secara agresif. Tak hanya itu, klaim pengangguran mingguan turun lebih dari yang diantisipasi.
Hal ini menandakan stabilnya pasar tenaga kerja, sementara pesanan barang tahan lama pada Agustus tetap datar meski ekonom memperkirakan penurunan. Dengan demikian, pembacaan akhir PDB kuartal kedua tetap tidak berubah di level 3%.
Direktur Pelaksana Perdagangan dan Investasi untuk E-Trade Morgan Stanley, Chris Larkin, menyatakan masalah di pasar tenaga kerja tidak tercermin dalam data klaim pengangguran mingguan. Namun, laporan pekerjaan bulanan akan berperan lebih besar dalam membentuk sentimen pasar.
“Selama tidak ada bukti yang bertentangan, data seperti ini akan terus mendukung harapan bahwa ekonomi bisa pulih dengan baik tanpa mengalami resesi,” kata Larkin dikutip CNBC, Jumat (27/9).
Di sisi lain, sebelumnya S&P 500 dan Dow sempat melemah pada Rabu, setelah melesat dalam beberapa waktu terakhir. Padahal kedua indeks ini baru saja mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sehari sebelumnya.