Bursa saham di Amerika Serikat Wall Street mencetak rekor baru pada perdagangan Rabu (6/11) setelah Donald Trump mengumumkan kemenangan dalam Pemilihan Presiden alias Pilpres.

Indeks saham Dow Jones Industrial Average melonjak 3,57% ke level 43.729,93, atau yang terbesar sejak November 2022. S&P 500 naik 2,53% ke posisi tertinggi baru 5.929,04 dan Nasdaq Composite melesat 2,95% ke level tertingginya di 18.983,47.

NBC News memproyeksikan Donald Trump mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat dengan memenangkan setidaknya 291 suara Electoral College, termasuk kemenangan di negara bagian kunci Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.

Saham-saham yang terafiliasi dengan Donald Trump pun melonjak jelang pengumuman Pemilu Amerika. Harga saham Tesla milik Elon Musk misalnya, melonjak lebih dari 14%. Elon Musk menyatakan dukungannya kepada Trump.

Saham Trump Media & Technology Group, perusahaan media sosial milik Donald Trump, ditutup naik 5,9% setelah perdagangan yang fluktuatif.

Harga saham perbankan seperti JP Morgan juga naik 11,5% dan Wells Fargo 13%.

Indeks saham kapitalisasi kecil, Russell 2000 naik 5,84% dan mencapai level tertinggi dalam setahun. Perusahaan-perusahaan kecil yang umumnya berfokus pada pasar domestik dan bersifat siklis, diprediksi mendapat manfaat besar dari kebijakan pemotongan pajak dan proteksionisme yang diusung Trump.

Kepala Ekuitas AS di Janus Henderson Investors, Marc Pinto mengatakan Donald Trump lebih mendukung penurunan tarif pajak perusahaan, pelonggaran regulasi, dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Program-program ini diharapkan bisa mendorong ekonomi Amerika dan mendukung kenaikan aset berisiko.

Pada pemilu 2016 saat Donald Trump menang melawan Hillary Clinton, S&P 500 naik hampir 5% sejak sebelum pemilihan hingga akhir tahun. Lonjakan indeks saat itu dikenal sebagai ‘reli Trump’.

“Kami berharap tren serupa dapat terjadi kali ini juga,” kata Pinto dikutip CNBC Internasioal, Kamis (7/11). 

Harga kripto Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi US$ 76 ribu. Indeks dolar juga naik ke level tertinggi sejak Juli, didorong oleh keyakinan bahwa tarif yang direncanakan Trump terhadap mitra dagang utama AS akan memperkuat dolar. 

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik menjadi sekitar 4,43% di tengah spekulasi pemotongan pajak dan rencana belanja Trump yang dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperbesar defisit dan mendorong inflasi.

NBC News memperkirakan Partai Republik akan merebut kembali kursi Senat. Sebelumnya Partai Demokrat yang diperkirakan menguasai DPR. Namun hasilnya masih belum pasti sehingga masih ada potensi terjadi ‘sapuan merah’.

Gelombang kemenangan Partai Republik itu dapat memicu perubahan besar dalam kebijakan pajak atau pengeluaran pemerintah.

“Kemenangan Trump sebagai presiden, ditambah keunggulan Partai Republik di DPR dan Senat, bisa menjadi dorongan besar bagi ekonomi Amerika,” ujar Ketua Mobius Emerging Opportunities Fund Mark Mobius.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila