Wall Street Rontok Imbas Data Inflasi Produsen AS

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
13/12/2024, 06.28 WIB

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) rontok pada Kamis (12/12), setelah laporan inflasi produsen AS menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan. Rilis data inflasi itu menekan saham teknologi yang sebelumnya sempat menguat di awal pekan.

Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, turun 0,66% ke level 19.902,84, kembali di bawah batas 20.000. S&P 500 melemah 0,54% dan ditutup di posisi 6.051,25. Sedangkan Dow Jones Industrial Average merosot 234,44 poin atau 0,53% ke 43.914,12, mencatatkan penurunan beruntun selama enam hari.

 Saham teknologi menekan Wall Street pada pada perdagangan Kamis (12/12), dengan Nvidia melemah lebih dari 1%. Adobe anjlok lebih dari 13% setelah memberikan proyeksi kinerja 2025 yang lebih rendah dari ekspektasi. Saham Meta Platforms, Alphabet, dan Amazon juga berakhir di zo Wall Street di Amerika Serikat (AS) rontok pada hari Kamis (12/12) setelah laporan inflasi AS menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan. na merah.  

Indeks harga produsen (PPI), yang mengukur harga di tingkat grosir, meningkat 0,4% pada bulan lalu, melampaui perkiraan ekonom sebesar 0,2% menurut survei Dow Jones. Akibatnya, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu setelah data ini dirilis.  

Rilis inflasi produsen ini berbeda dengan laporan indeks harga konsumen (CPI) bulan November yang sebelumnya dirilis dan sesuai dengan estimasi ekonom. Data tersebut sempat mendorong optimisme investor akan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dalam rapat kebijakan pekan depan.

 Manajer Portofolio Senior di Globalt Investments, Keith Buchanan, menyebut bahwa tren penurunan inflasi saat ini membawa harapan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran. Meskipun inflasi sudah mendekati 3%, proses untuk mencapai target The Fed di angka 2% makin lambat.

Tak hanya itu, Buchanan optimistis the Fed akan menurunkan suku bunga minggu depan. Menurut CME FedWatch Tool, data perdagangan berjangka dana Fed mencerminkan hampir 95% kemungkinan bahwa para pembuat kebijakan bank sentral menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin.

"Jika The Fed memiliki rencana yang berbeda dari ekspektasi pasar menjelang pertemuan ini, investor pasti akan tau," kata Keith Buchanan, seperti dikutip CNBC, Jumat (13/12).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila