Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) buka suara soal nasib perusahaan di tengah progres merger induk usahanya WIKA dengan PT PP Tbk (PTPP). Bisnis perusahaan akan fokus pada pembangunan pelabuhan, bandara, perumahan, dan engineering usai merger induk usahanya rampung.
Direktur Utama Wijaya Karya Beton Kuntjara menjelaskan, pihaknya akan mengikuti kebijakan yang diputuskan oleh holding maupun Danantara terkait merger induk usaha mereka. Ia menilai merger antara WIKA dan PP akan berdampak positif terhadap perusahaan.
“Sebagai anaknya WIKA tentu kita support dan kolaborasi, menurut kami sih malah suatu hal yang positif,” kata Kuntjara dalam Public Expose Live 2025 secara virtual, Selasa (9/9).
Dengan adanya merger, menurut dia, posisi WIKA Beton akan menjadi lebih kuat. Keuangan perusahaan hingga koordinasi akan lebih baik lagi.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan bakal membentuk tiga holding BUMN Karya. Dalam skema tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk akan digabungkan dengan PT PP (Persero) Tbk, sementara PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menjadi induk bagi Brantas Abipraya dan Nindya Karya. Adapun PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal dilebur ke PT Hutama Karya (Persero).
Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menjelaskan, pemerintah tengah mengkaji berbagai skema konsolidasi BUMN Karya, termasuk opsi merger. Menurutnya, salah satu langkah yang pasti dilakukan adalah pengurangan jumlah BUMN Karya yang saat ini terlalu banyak.
Rencana tersebut sudah dibahas dalam rapat dengar pendapat (RDP) dan dikonsultasikan dengan masing-masing perusahaan. Ia menyebut kedepannya pemerintah menargetkan hanya akan ada sekitar tiga BUMN Karya yang kuat dan fokus menjalankan bisnis sebagai kontraktor murni.
“Jadi anak-anak perusahaan yang tidak menjadi kontraktornya, yang selama ini menjadi beberapa yang beberapa menjadi sumber pemasalahan ini akan kami kelompokkan,” kata Dony ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/7).
Selain itu, menurut Dony, konsolidasi menjadi salah satu upaya penyehatan dan penguatan BUMN. Beberapa yang tengah disiapkan meliputi konsolidasi BUMN Karya, perusahaan asset management, dan sektor asuransi, termasuk juga langkah-langkah restrukturisasi.