Jika seluruh pemegang saham menggunakan hak HMETD tersebut, Akulaku bakal memegang saham sebesar 13,06%. Sementara, jika pemegang saham lain tidak menggunakan haknya, maka saham Akulaku bakal menjadi 20,11% karena Akulaku bertindak sebagai standby buyer

Akulaku secara total menyiapkan dana Rp 500 miliar untuk menyuntikan modalnya ke Yudha Bhakti. Jika seluruhnya sudah disuntikkan kepada Yudha Bhakti, bank tersebut bakal naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dengan modal inti antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. Per akhir 2018, modal inti bank itu tercatat senilai Rp 563,44 miliar.

(Baca: Fintech Akulaku Dikabarkan Terima Suntikan Dana Alibaba)

Dengan masuknya Akulaku, Denny mengatakan bahwa akan ada kombinasi antara teknologi yang dimiliki Akulaku dengan segmen bisnis Yudha Bhakti. Salah satu segmen bisnis yang dimilik bank itu yaitu nasabah pensiunan.

"Sementara, Akulaku punya platform untuk belanja di e-commerce apapun, seperti di Blibli atau Tokopedia, artinya dia punya market yang terbuka pakai platform itu untuk belanja," katanya.

Dengan adanya kombinasi tersebut, nantinya nasabah Yudha Bhakti dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman melalui Akulaku saat melakukan transaksi di berbagai platform e-commerce yang sudah bekerja sama dengan Akulaku.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin