Rencana Lippo Karawaci Jual Saham Mengerek Prospek Peringkat Utangnya

ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pekerja beraktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/10/2018).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
15/3/2019, 12.24 WIB

Sementara, lembaga pemeringkat lain, Standard & Poor's (S&P) Global Ratings masih menempatkan peringkat CCC+ atas utang jangka panjang di CreditWatch dengan implikasi positif. Namun, S&P menilai, program pendanaan tersebut akan membantu memperbaiki posisi keuangan karena dapat mengurangi utang dan mendanai pertumbuhan di masa depan dalam bisnis properti.

(Baca: Mengacu Meikarta, Para Pengembang Mengaku Bisnis Properti Rawan Suap)

Peringkat utang Lippo Karawaci oleh S&P diturunkan pada 24 Januari 2019 dari B-. Namun, mereka berencana untuk menyelesaikan CreditWatch setelah rights issue Lippo Karawaci selesai, yang berpotensi dapat menaikan peringkat dengan satu atau dua tingkat.

Seperti diketahui, Lippo Karawaci memang tengah mencari pendanaan senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/dolar) sebagai bagian dari rencana transformasi. Dana yang diperoleh ini akan digunakan salah satunya untuk mengembangkan mega proyek Meikarta dengan menyuntikan dana hingga US$ 200 juta (Rp 2,9 triliun).

Untuk memenuhi pendanaan tersebut mereka akan menambah modal dengan melakukan rights issue dengan target dana US$ 730 juta (Rp 10,6 triliun). Sisanya, melalui divestasi aset dengan target dana US$ 280 juta (Rp 4,1 triliun). Investasi ini dilakukan terkait rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT) anak usaha mereka yang menggarap proyek Meikarta, yaitu PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).

Halaman: