Hasil Investasi Mengecewakan, Laba Taspen Tidak Tumbuh

Arief Kamaludin|Katadata
Penulis: Ihya Ulum Aldin
5/12/2018, 00.51 WIB

Kendati demikian, Iqbal berharap hasil investasi Taspen pada Desember ini akan lebih baik dengan kondisi pasar modal yang mulai membaik. "Pencapaiannya agak lebih rendah dari target. Karena masih ada terkena mark to market yang berpengaruh. Belum ada gain karena belum di-trading. Biasanya kalau Desember indeksnya membaik, itu (hasil investasi) naik," papar Iqbal.

Portofolio investasi Taspen saat ini didominasi oleh surat berharga negara (SBN) yang porsinya mencapai 70% dari total portofolio investasi. Sisanya adalah instrumen investasi yang sensitif terhadap kondisi pasar modal. Namun Iqbal menyampaikan, jika kondisi pasar modal tahun depan bagus, ada kemungkinan Taspen akan menurunkan porsi SBN.

Untuk menghadapi potensi pasar modal yang volatil pada 2019, Taspen juga akan memperkuat manajemen risikonya. Selain itu Taspen akan lebih banyak melakukan investasi langsung tidak pada instrumen saham, melainkan pada instrumen reksadana penyertaan terbatas yang risikonya lebih rendah dibandingkan instrumen investasi saham.

Selain itu, upaya untuk meningkatkan efisiensi akan terus berjalan di Taspen, walaupun Iqbal mengklaim bahwa Taspen sudah beroperasi secara efisien. "Biaya operasional kami hanya Rp500 miliar per tahun. Sekarang kita berdoa supaya kondisi market bagus. Tapi masa' jadi dirut berdasarkan doa saja," pungkasnya.

(Baca juga: Taspen Bantah Memiliki Utang Rp 222 Triliun)

Halaman: