Sektor Keuangan Perlu Waspadai Tekanan Ekonomi Global

Donang Wahyu|KATADATA
OJK
Penulis: Hari Widowati
10/10/2018, 21.57 WIB

Industri Keuangan Solid

Wimboh mengatakan, kondisi industri jasa keuangan saat ini sangat solid, didukung data permodalan yang kuat, likuiditas yang baik, dan tingkat risiko yang terkendali. Rasio kecukupan modal perbankan hingga akhir Agustus 2018 terjaga di level 23%. Kondisi permodalan perusahaan-perusahaan asuransi juga berada di atas ketentuan minimum.

"Likuiditas perbankan dalam kondisi yang cukup, excess reserve perbankan mencapai sekitar Rp 518 triliun," ujar Wimboh. Besarnya likuiditas ini menjadi bantalan yang cukup bagi sektor jasa keuangan untuk bertahan menghadapi tekanan.

Intermediasi sektor jasa keuangan juga menunjukkan tren yang meningkat. Pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 12,12% yoy per Agustus 2018 dengan non-performing loan (NPL) 2,74%. Pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan pun cukup baik sebesar 5,82% dengan rasio non-performing financing (NPF) sebesar
3,11%.

"Kami terus memonitor dan mengevaluasi perkembangan risiko kredit, baik perbankan maupun perusahaan pembiayaan, untuk mencegah terjadinya krisis di sektor jasa keuangan," katanya. Wimboh menambahkan, penggalangan dana di pasar modal juga tumbuh positif mencapai Rp 130 triliun sejak awal tahun ini meskipun imbal hasil obligasi rupiah dalam tren naik. Upaya penggalangan dana dari pasar modal akan berlanjut dengan rencana penerbitan surat utang senilai Rp 20 triliun yang belum direalisasikan.

(Baca: Paket Kebijakan OJK, Obat Kuat Pendorong Perekonomian)

Halaman: