Orang Indonesia Gemar Ikuti Tren, Fintech Diramal Makin Moncer

Arief Kamaludin | Katadata
Fintech diprediksikan bakal makin melesat tahun depan.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
22/12/2017, 07.00 WIB

Adapun, Fanny menilai jika sektor fintech yang akan naik di tahun depan adalah untuk pembayaran (payments) dan pinjaman (lending). Menurut Fanny, sektor pembayaran akan menjadi tren fintech karena hal tersebut menjadi salah satu kebutuhan dasar.

(Baca: Setelah Grab, OVO Kerja Sama dengan Lion Air Group)

Fanny mengatakan, saat ini sudah mulai banyak grup besar yang masuk ke dalam industri fintech melalui sektor pembayaran. Hal ini, lanjutnya, akan semakin besar jika ekosistem fintech tumbuh.

"Kalau ada perusahaan yang sudah sukses membangun ekosistem, perusahaan itu akan menangin market Indonesia,"

Adapun sektor pinjaman diprediksi menjadi tren fintech karena masih adanya gap dari perbankan untuk bisa memfasilitasi utang masyarakat. Fanny mengatakan, saat ini pihak perbankan baru mampu memfasilitasi pembiayaan pinjaman hingga Rp 600 triliun per tahun.

Padahal, jumlah utang yang dilakukan masyarakat Indonesia dapat mencapai Rp 1600 triliun per tahunnya. Sisa utang itu ditumpukan dari pegadaian atau secara antarpersonal. "Itu dia mengapa banyak perusahaan baik domestik dan luar negeri melihat pasar Indonesia untuk lending itu besar," kata Fanny.

(Baca juga: Panasnya Persaingan Uang Elektronik GoJek dan Grab Jelang Tutup Tahun)

Halaman: