Untuk merealisasikan rencana tersebut, Bank BTN akan menyiapkan dana sekitar Rp 200 miliar. "Saat meeting terakhir, terkait porsi kepemilikan saham asuransi jiwa, secara prinsip udah disetujui, mungkin bisa jalan," ujar Iman.

Selain itu, proses akuisisi Danareksa Finance pun ditargetkan rampung pada tahun ini. Saat ini, Bank BTN sedang melakukan due diligence, termasuk menghitung besaran harga dalam proses akuisisi tersebut. Bank BTN maksimal membatasi besaran Rp 300 miliar untuk merealisasikan rencana ini.

(Baca juga: Semester I 2017, BTN Salurkan KPR Senilai Rp 39 Triliun)

Iman mengatakan, langkah ekspansi anorganik ini dilakukan untuk menambah layanan dan mendukung pertumbuhan bisnis organik Bank BTN. Sebab, Bank BTN sendiri menargetkan dapat menjadi bank dengan posisi aset terbesar ke-5 se Indonesia pada tahun 2025.

Selain itu, Bank BTN juga membidik posisi Global Playership, di mana perusahaan ditargetkan menjadi entitas dengan bisnis yang menggarap hingga ke lingkup global. Hal ini seiring dengan peningkatan permodalan sesuai syarat yang ditetapkan Bank Indonesia (BI).

"Adanya ekspansi anorganik ini akan meningkatkan bisnis kami terutama dari segi produk dan layanan, sehingga, dalam jangka panjang, Bank BTN tidak hanya bisa melayani nasabah di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian