Kondisi saat ini akan lebih mendukung pelaksanaan program redenominasi. Menurutnya program redenominasi bisa berhasil jika tingkat inflasinya rendah. Setidaknya, dalam lima tahun inflasinya bisa terjaga di level 3-4 persen. (Baca: BI Ramal Inflasi 2016 Terendah dalam 7 Tahun Terakhir)

Lana menjelaskan penukaran uang sebagai bagian dari redenominasi harus mempertimbangkan ketersediaan dan peredaran uang. Dia khawatir jika program ini dimulai tiga atau empat tahun lagi, bisa jadi situasinya kurang ideal. Apalagi ada kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mulai merangkak naik.

“Harus ada ketersediaan uang kecil. Kalau itu tidak ada, bisa sebabkan inflasi,” katanya.

Sebelumnya Agus Martowardojo menegaskan penyederhanaan nilai ini tidak akan mengurangi daya beli masyarakat. Sebab, dalam redenominasi, harga barang dan jasa akan turut disesuaikan hingga sebanding penyederhanaan mata uang. Hal itu berbeda sanering yang merupakan pemotongan nilai mata uang.

“Dengan adanya RUU tersebut, akan dilakukan penyederhanaan jumlah digit redenominasi rupiah serta diikuti penyesuaian harga barang dan jasa." kata Agus.

Halaman: