OJK Godok Ulang Skenario Penyelamatan Bumiputera

Donang Wahyu|KATADATA
Gedung OJK
14/12/2016, 11.59 WIB

“Jadi belum ada yang pasti benar (skenarionya),” kata Firdaus. Kemungkinannya, skenario bakal lebih jelas tahun depan.

Firdaus menekankan, likuiditas AJB Bumiputera sejauh ini masih baik. Bisnis perusahaan juga masih berjalan. Hal ini tampak dari perolehan premi yang mencapai Rp 5,5 triliunan setahun. Namun, ia mengakui banyak polis yang jatuh tempo sehingga perusahaan harus menyiapkan dana untuk membayarnya. 

(Baca juga: Kondisi Keuangan AJB Bumiputera Terancam Memburuk)

“Sebagai perusahaan tua, (polis) yang jatuh tempo banyak, itu kenapa kami restrukturisasi karena jatuh tempo banyak maka maka butuh tambahan modal,” kata dia.

Sekadar informasi, klaim AJB Bumiputera diramalkan mencapai Rp 6 triliun tahun ini. Pada 2017, nilai klaim diperkirakan hampir Rp 7 triliun, lalu di atas Rp 7 triliun pada 2018. Pembengkakan klaim terus berlanjut menembus Rp 8 triliun pada 2019 dan terus menanjak di tahun-tahun selanjutnya. 

Agar bisa menarik banyak investor, Firdaus meminta adanya pembenahan keuangan AJB Bumiputera. “Tadinya make up biasa, jadi make up artist,” katanya. (Baca juga: Dua Bank BUMN Ditawari Skema Penyelamatan Bumiputera)

Ia pun tidak mempermasalahkan bila investor tak masuk segera tahun ini. “Gak 2016-an, kalau pemodal baru masuk 2017 oke-oke saja,” kata dia.

Halaman: