Perebutan DPK Kian Sengit, Bukti Likuiditas Perbankan saat Ini Ketat

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, uang rupiah. Beberapa bank tidak mengamini pernyataan OJK terkait kondisi likuiditas cukup solid, beberapa masih merasakan sengitnya persaingan memperebutkan dana murah.
12/5/2020, 17.51 WIB

Perbankan terbelah, antara mengamini dan menyanggah, terkait pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) usai rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

PT Bank Mayapada Internasional Tbk misalnya, merasa kondisi likuiditas tak secerah seperti yang dikatakan OJK, justru saat ini likuiditas semakin ketat. Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyatakan, ia tidak melihat perubahan yang signifikan, bahkan di tengah kondisi pelonggaran likuiditas di kuartal II 2020.

Ia justru melihat di tengah kondisi pandemi virus corona, persaingan mengamankan likuiditas lewat pengumpulan dana murah justru semakin sengit. Hal ini membuat beberapa bank justru semakin kewalahan memperkuat likuiditasnya.

"Hal ini makin diperparah oleh anjuran beberapa pihak, bahwa sebaiknya masyarakat menyimpan uang di bank yang masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4," kata Hariyono, kepada Katadata.co.id, Selasa (12/5).

Perebutan dana murah ini menyebabkan bank mengambil strategi menyesuaikan suku bunga simpanan dan deposito, termasuk juga Bank Mayapada.

Padahal, dengan menaikkan suku bunga deposito, beban bunga yang harus ditanggung bank kian meningkat pula. Di sisi lain, penyaluran kredit kemungkinan akan seret, justru yang terjadi adalah permohonan restrukturisasi kredit.

(Baca: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan dalam Status Waspada akibat Covid-19)

Ia berharap, OJK mampu menjaga kepercayaan masyarakat dalam menempatkan dananya di bank manapun, sebab setiap bank mendapatan pengawasan yang sama ketatnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Bank DKI Herry Djufraini. Menurutnya, fenomena persaingan penghimpunan dana di kalangan bank BUKU 3 memang sedang terjadi.

Pasalnya, istilah Cash is The King sedang dan akan terus berlangsung selama pandemi corona, sehingga penempatan dana masyarakat akan lebih diarahkan ke perbankan. Namun, bukan berarti bank bisa dengan mudah mendapatkan dana dari masyarakat.

"Kondisi persaingan perebutan dana yang sengit ini akan mendorong suku bunga simpanan dan deposito naik," ujar Herry.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah