Viral Koin Kelapa Sawit Dijual Mahal, Ini Sejarah dan Bahan Pembuatnya

Tangkapan layar Museum Bank Indonesia
Koin Kelapa Sawit
Penulis: Pingit Aria
19/6/2020, 13.29 WIB

Kemungkinan lain, ada spekulan yang berniat mengerek harga. "Mungkin ada orang yang ingin harganya naik, maka itu dengan sengaja diviralkan di media sosial," kata Nyzam, seperti dikutip Kompas.

Menurut Nazym, uang logam bisa bernilai tinggi jika bernilai sejarah, atau memiliki cetakan khusus atau proof. Menurut dia, uang logam proof Rp 1.000 bisa dijual hingga Rp 4 juta, tergantung dari kondisi uang tersebut.

Dia menjelaskan, uang proof dapat diketahui dari bentuk fisiknya yang lebih terang. Namun, butuh keahlian untuk mengenalinya. "Permukaan lebih terang dan bagus seperti bercermin. Yang dilihat orang awam seperti bercermin tidak sama dengan yang dilihat kolektor," kata Nazym.

(Baca: Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Melemah Dekati 14.100 per Dolar AS)

Sejarah dan Bahan Koin Kelapa Sawit

Dilansir laman Bank Indonesia, uang logam Rp 1.000 gambar kelapa sawit tersebut diterbitkan pada 8 Maret 1993 dan tidak ada penarikan hingga saat ini. Artinya, uang tersebut masih bisa digunakan untuk bertransaksi.

Uang yang berbentuk bulat pipih itu beratnya 8,60 gram, dengan tebal 2,40 mm.  Pada bagian luar diameternya 26 mm, sedangkan dalam diameternya 18 mm.

Untuk warna dominan, pada bagian luar berwarna putih, baik di sisi depan maupun belakang. Sedangkan bagian dalamnya berwarna emas dengan gambar kelapa sawit.

Halaman:
Reporter: Antara