Harga Emas Diprediksi Naik Terpicu Data Ekonomi dan Stimulus AS

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Editor: Lavinda
14/5/2021, 12.36 WIB

Sebelumnya, Analis & Division Manager PT. Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono menyatakan, peluang logam mulia kembali tembus level Rp 1 juta per gram tahun ini dirasa masih cukup berat.

"Sekarang sudah memasuki kuartal kedua 2021, jika harga emas spot belum bisa tembus US$ 1.900 per ons troi, rasanya kecil kemungkinan logam mulia bisa kembali ke level Rp 1 juta per gram tahun ini," tambah Suluh.

Suluh mengatakan sentimen yang perlu menjadi perhatian dalam berinvestasi emas yakni perkembangan stimulus AS dan pergerakan nilai tukar.

Kendati demikian, dia memandang investasi emas masih menarik dan punya prospek positif tahun ini. Maka itu, dia menganjurkan untuk menyisihkan 10%-30% dari dana menganggur agar dialokasikan pada investasi emas, baik itu emas fisik maupun emas digital. 

Sebagai informasi, nilai pada emas perhiasan dan emas untuk investasi berbeda. Hal tersebut bergantung pada tingkat gramasi dan kandungan emas murni pada produk tersebut. Umumnya, emas batangan dipilih untuk investasi, karena semakin besar gramasi semakin baik harga yang diperoleh atau mendekati pergerakan harga emas global.

Selain emas batangan, saat ini sudah banyak platform yang menawarkan investasi secara digital, sehingga mempermudah masyarakat dalam bertransaksi hingga menyimpan emas.

Halaman: