Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus masih optimistis bursa pasar fisik kripto Indonesia bisa diliris tahun ini. Saat ini, pihaknya masih menunggu izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Semoga (terealisasi tahun ini), sekarang masih dalam proses perizinan. Mungkin sudah mendekati,” kata Paulus saat dikonfirmasi Katadata.co.id, Kamis (27/5).
Sebagai informasi, pengaturan perdagangan aset kripto menggunakan pendekatan yang menetapkannya sebagai komoditi. Untuk itu, nantinya aset kripto akan ditransaksikan di Bursa Berjangka, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2011.
Itu menyusul Perubahan Atas UU Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (UU PBK). Sehingga, pelaksanaan perdagangan aset kripto dilakukan melalui pasar fisik, sebagaimana diatur dalam Pasal 15 UU PBK.
Jumlah pengguna aset kripto terus bertambah selama periode 2018 dan akhir 2020. Laporan Investor Aset Kripto Indonesia 2021 yang dibuat Tokenomy bekerjasama dengan Indodax
Selain itu, investor uang kripto memiliki sentiment preferensi yang tinggi terhadap aset kripto dibandingkan aset lainnya. Meskipun, aset kripto kerap dibandingkan dengan kelas aset lainnya seperti saham, obligasi, investasi properti hingga komoditi seperti emas, minyak dan lainnya.
Adapun untuk kelas aset seperti DeFi (desentralisasi keuangan) dan Pinjaman, Stablecoin dan lain-lain dinilai memiliki potensi dan utilisasi yang tidak terbatas. Jenis aset kripto tersebut juga berhasil menarik banyak investor institusi untuk masuk ke pasar uang kripto.
“Sentimen investor untuk kelas aset uang kripto sangat tinggi, disertai kefasihan teknikal dari investor yang terus meningkat,” kata CEO Tokenomy, Christian Hsieh dalam keterangan resminya, Kamis (27/5).
Hsieh juga menyampaikan, dengan penerapan teknologi blockchain yang berkembang, pelaku pasar jarang mendapatkan penelitian kolektif mengenai pasar uang kripto.
CEO Indodax Oscar Darmawan sebelumnya menyampaikan, jumlah anggota aktif Indonesia yang melakukan transaksi Bitcoin dan crypto exchanges mencapai 3 juta anggota. Peningkatan terjadi karena efek harga aset kripto yang meningkat beberapa kali. Bahkan tidak jarang top aset kripto mencatatkan rekor all time high (harga tertinggi), seperti Bitcoin, Ethereum, Doge Tron, Bittorrent dan lainnya.
“Masyarakat Indonesia saat ini sedang hype Bitcoin dan kripto. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia,” kata Oscar.
Dia juga menambahkan, jumlah anggota terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun Indonesia hanya menyumbang 1% dari volume transaksi Bitcoin di dunia. Namun, itu menunjukkan sudah banyak penggemar aset kripto di Tanah Air.
Laporan dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran tepat dari tipikal investor atau trader di Indonesia. Sebanyak 21.052 umpan balik dikumpulkan dari Tokenomy dan Indodax. Keduanya saat ini menguasai pangsa pasar bursa kripto Indonesia dengan lebih dari 3 juta pengguna.
Saat ini ada 13 pedagang aset kripto di Indonesia yang sudah mendapatkan izin Bappebti, diantaranya:
1. PT Indodax Nasional Indonesia (INDODAX)
2. PT Crypto Indonesia Berkat (TOKOCRYPTO)
3. PT Zipmex Exchange Indonesia (ZIPMEX)
4. PT Indonesia Digital Exchange (IDEX)
5. PT Pintu Kemana Saja (PINTU)
6. PT Luno Indonesia LTD (LUNO)
7. PT Cipta Koin Digital (KOINKU)
8. PT Tiga Inti Utama
9. PT Upbit Exchange Indonesia
10. PT Bursa Cripto Prima
11. PT Rekeningku Dotcom Indonesia
12. PT Triniti Investama Berkat
13. PT Plutonext Digital Aset