Menteri BUMN, Erick Thohir memprediksi 73% masyarakat Indonesia bakal berpindah dari desa ke kota pada 2045. Kondisi tersebut menyoroti pentingnya penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR, dan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di perkotaan untuk terus dilakukan.
Erick menargetkan penyaluran KUR bagi pelaku UMKM di Indonesia bisa mencapai Rp 338 triliun. Adapun sejauh ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp 260 triliun.
"Kita sekarang coba bertahap menargetkan sampai 30 % (penyaluran KUR) dan kita berharap terus naik ke 50 % dan kedepannya seperti negara tetangga," kata Erick di Universitas Padjadjaran, Minggu (3/7).
Di samping itu, Erick mengatakan penyaluran pinjaman permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank negara, kepada pelaku UMKM harus diiringi dengan pembinaan kualitas produksi. Dia mencontohkan Bank Mandiri sebagai salah satu yang fokus menyalurkan kredit untuk UMKM di perkotaan, telah mencoba mendekati warung-warung yang biasa menjadi tempat makan para pekerja lepas.
Menurutnya, kualitas hidangan di warung makan itu sangat penting untuk menjaga kesehatan para pekerja tersebut. "Mayoritas warung di kota itu 60 % yang makan itu (pekerja) informal, artinya itu para pegawai yang kerja harian. Kalau mereka sakit, artinya apa? Itu keluarganya enggak makan di hari itu," kata ujarnya.
Untuk itu, Menteri BUMN mendorong penyaluran KUR diiringi pendampingan, agar UMKM khususnya di bidang kuliner bisa mendapatkan bahan baku berkualitas. "Jangan karena keterbatasan dana, mereka membeli bahan baku untuk diolah, tapi dengan kualitas yang rendah," kata Erick.
Dalam lima tahun terakhir, penyakuran kredit UMKM atau usaha mikro kecil menengah dari bank umum cenderung mengalami pertumbuhan positif bahkan di masa pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penyaluran kredit UMKM dari bank umum pada 2021 mencapai Rp 1.221,02 triliun. Jumlah itu meningkat 12,19v% dari tahun 2020 yakni Rp 1.088,33 triliun. Peningkatan terbesar kredit UMKM dari bank umum pada 2021 terjadi pada lapangan usaha adminstrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, yakni naik 114 % (year-on-year/yoy).
Di sisi lain, laporan Bank Indonesia (BI) menunjukkan rasio penyaluran kredit perbankan ke UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 7,15 % pada kuartal pertama 2022. Capaian tersebut turut mendorong pemerintah untuk menetapkan sejumlah target pengembangan UMKM sepanjang tahun ini.
Salah satunya, pemerintah menargetkan jumlah pelaku UMKM yang masuk ke marketplace bisa meningkat dari 17,5 juta menjadi 20 juta UMKM pada 2022.