PT Mandiri Sekuritas memperkirakan, suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) akan naik 50 basis poin (bps) menjadi 6,00% pada kuartal pertama 2023. Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 Desember 2022 memutuskan untuk menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 5,50%.
“Kami ekspektasikan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan di posisi 6%. Ada kenaikan lagi 50 basis poin yang di-front load di kuartal pertama tahun ini,” ujar Chief Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy dalam Economy and Market Outlook Mandiri Sekuritas 2023, di Jakarta, Selasa (10/1).
Bank Indonesia juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6% sampai akhir 2023, lalu mulai menurun pada 2024.
Perhitungan ini didasarkan oleh data inflasi yang diperkirakan telah mengalami penurunan menjadi sebesar 3,8% secara tahunan dari 5,5%.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Leo memproyeksikan akan berada di kisaran 4,9% pada tahun 2023. Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh konsumsi masyarakat.
"Perlambatan itu kita lihat pada ekspor dan investasi akan melambat sedikit," lanjut Leo
Leo mengatakan, ekspor akan mengalami perlambatan karena penyesuaian harga komoditas dan investasi akan sedikit mengalami perlambatan menyusul kenaikan suku bunga.
Sementara itu, konsumsi masyarakat akan tumbuh mengingat Indonesia sudah memasuki tahun politik.
"Jadi kuncinya ada di konsumsi. Kita lihat periode Pemilu dari tahun 2014-2019 bisa dilihat konsumsi menguat itu dua kuartal sebelumnya cenderung meningkat," tuturnya.
Selain itu, pada 2024 mendatang, akan terdapat tiga pemilihan umum yang akan berlangsung. Yakni pemilihan presiden, pemilihan anggota DPR dan DPD, dan pemilihan umum kepala daerah.
Lebih lanjut, Leo memperkirakan inflasi 2023 sekitar 3,8% menyusul beberapa biaya logistik yang masih disubsidi pemerintah.
"Jadi kita expectation inflasi tahun ini 3,8%," ucap Leo.