Rupiah Menguat Tajam 1,25% Sepekan, Ini Faktor Pendorongnya

ANTARA FOTO/Andri Saputra/aww.
Warga menunjukan uang hasil penukaran di mobil kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (21/3/2023).
Penulis: Lavinda
24/3/2023, 16.52 WIB

"Namun respon pasar cenderung mix, dengan beberapa investor masih tidak nyaman dengan perkembangan seputar krisis perbankan di AS terlebih setelah pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang tidak konsisten tentang jaminan pada dana nasabah," kata Lukman dalam catatannya sore ini, Jumat (24/3).

Dalam keterangan terbarunya, Yellen mengaku siap mengambil tindakan lebih lanjut untuk menjamin dana nasabah jika ada bank lainnya di AS yang gagal dan menimbulkan risiko sistemik. Sebagaimana diketahui, sebelumnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank kolaps.  

Pernyataan Janet Yellen itu bertentangan dengan komentar dia sebelumnya yang mengatakan tidak sedang mempertimbangkan untuk memperluas batasan simpanan yang memperoleh penjaminan dari level saat ini hanya untuk deposito di bawah US$ 250 ribu.

Penguatan rupiah sepekan ini terutama ditopang oleh penguatan tajam pada perdagangan hari ini. "Disebabkan oleh investor yang melewatkan momen pelemahan dolar AS, telah kembali dari liburan Nyepi dua hari. Dolar AS sendiri bergeral datar hari ini dan hanya sedikit menguat," ujar Lukman.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said