PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengatakan seluruh layanan perbankan perseroan sudah berangsur normal dan pulih sejak Kamis (11/5). Gangguan yang dialami oleh sistem teknologi informasi atau IT akibat serangan ransomware dapat diatasi melalui response recovery yang baik.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pihaknya senantiasa meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem IT berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.
"Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah," kata Hery.
Ia menjelaskan, BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah Chief Information and Security Officer (CISO). Dvisi ini akan melihat titik-titik lemah dalam sistem IT yang harus ditutup.
“BSI terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan patuh terhadap aturan yang berlaku,” ujarnya.
Layanan BSI sudah menunjukkan kemajuan signifikan sejak Jumat (12/5), baik di kantor cabang, ATM maupun mobile banking, khususnya fitur-fitur dasar, sehingga dapat digunakan oleh nasabah untuk bertransaksi.
Untuk meningkatkan kenyamanan nasabah, BSI juga menyiagakan sebanyak 434 kantor cabang untuk membuka operasional pada akhir pekan ini, 13-14 Mei. BSI membuka kegiatan operasional di luar hari kerja atau pada hari libur agar nasabah mendapatkan layanan yang dibutuhkannya.
Layanan yang diberikan antara lain layanan transaksi tarik dan setor, layanan pemindahbukuan. BSI juga membuka operasional pada akhir pekan ini untuk layanan customer care.
Terakhir, layanan yang dapat juga dilakukan oleh nasabah melalui kantor cabang BSI pada akhir pekan ini, antara lain penyetoran, khusus untuk nasabah institusi dan mitra bayar.
Kantor-kantor cabang yang membuka layanan pada akhir pekan ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti di sekitar Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung di Sumatera.
Kemudian, di sejumlah kantor cabang di sekitar Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya di Pulau Jawa. Tidak ketinggalan sejumlah daerah di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua.
Seperti diketahui, aplikasi BSI Mobile milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengalami gangguan sejak Senin (8/5) hingga beberapa hari setelahnya. Padahal, perusahaan telah menjalankan langkah keamanan siber dan perlindungan data nasabah.
Hacker mengaku mencuri sembilan database lebih dari 15 juta data pribadi pelanggan, pekerja, dokumen finansial, dokumen legal, NDA, dan password untuk seluruh internal dan eksternal layanana yang bisa digunakan oleh bank.