Laporan terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut Bitcoin (BTC) semakin berperan sebagai saluran penting untuk arus keuangan lintas batas di tengah ketidakstabilan keuangan global.
Laporan yang berjudul "A Primer on Bitcoin Cross-Border Flows" ini menyoroti bagaimana sifat desentralisasi Bitcoin dimanfaatkan untuk memangkas sistem perbankan tradisional, terutama di wilayah yang mengalami kesulitan ekonomi atau kontrol modal yang ketat.
Menurut IMF, penduduk negara-negara dengan peraturan keuangan yang ketat beralih ke Bitcoin untuk memindahkan modal lintas batas dengan lebih bebas. "Arus lintas batas off-chain (di luar jaringan) tampaknya berkorelasi dengan insentif untuk menghindari pembatasan arus modal," tulis tim penulis dalam riset tersebut, seperti dikutip Cryptoslate.com, pada Minggu (21/4).
Laporan tersebut menyoroti volume transaksi yang signifikan yang berasal dari negara-negara seperti Argentina dan Venezuela, di mana warganya menghadapi hiperinflasi dan kontrol keuangan yang ketat.
Di wilayah-wilayah ini, Bitcoin telah menjadi alat keuangan yang diperlukan untuk menjaga kekayaan dan mengakses pasar global daripada hanya sekedar investasi spekulatif.
Namun, laporan IMF juga memperingatkan potensi risiko yang terkait dengan meluasnya penggunaan Bitcoin untuk arus lintas batas. Kurangnya pengawasan dan anonimitas yang disediakan oleh mata uang kripto dapat mempersulit upaya regulator untuk memantau dan mengontrol transaksi keuangan untuk mencegah aktivitas terlarang seperti pencucian uang.
Volume Transaksi di Dalam Jaringan Lebih Besar
Studi ini meninjau data transaksi on-chain (di dalam jaringan) dan off-chain (di luar jaringan) untuk mengeksplorasi tren di balik penggunaan Bitcoin lintas batas. Studi ini menemukan bahwa transaksi Bitcoin tidak hanya memiliki volume yang besar, tetapi juga menunjukkan karakteristik yang unik dibandingkan dengan aliran modal tradisional.
Tidak seperti investasi asing pada umumnya yang sensitif terhadap indikator ekonomi seperti kekuatan mata uang, arus Bitcoin menunjukkan korelasi yang lebih tinggi dengan sentimen khusus mata uang kripto, seperti volatilitas pasar dan indeks sentimen pengguna. Contohnya, Indeks Ketakutan dan Keserakahan (Fear and Greed Index).
Analisis ini juga menunjukkan bahwa transaksi Bitcoin dalam jaringan, yang dicatat di blockchain dan menawarkan keamanan lebih, cenderung lebih besar daripada transaksi di luar jaringan. Hal ini mengindikasikan bahwa fitur keamanan yang kuat dari teknologi blockchain sering kali melindungi taruhan finansial yang lebih besar.
IMF menyerukan kerja sama internasional dan kerangka kerja regulasi yang mencakup aspek-aspek unik dari aset digital. Langkah-langkah tersebut akan membantu mengurangi risiko sembari memanfaatkan manfaat aset kripto, terutama sebagai alat untuk kebebasan ekonomi di negara-negara dengan lingkungan keuangan yang terbatas.