The Fed Bersiap Umumkan Kebijakan Suku Bunga, IHSG Diramal Bisa Tembus 8.000
Pasar keuangan Tanah Air tengah menanti pengumuman kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed pada Rabu (18/9) waktu AS atau Kamis (19/9) waktu Indonesia. Pada tanggal ini, The Fed akan melaksanakan Federal Open Market Committee (FOMC) yaitu rapat dewan untuk kebiijakan bank sentral AS untuk menentukan pemotongan atau masih mempertahankan suku bunga.
Keputusan The Fed pekan ini menjadi penentu sikap Bank Indonesia terhadap suku bunya acuan. Pasalnya, suku bunga The Fed menentukan nasib Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hingga pasar keuangan lainnya.
Adapun sejumlah institusi hingga ekonom memproyeksi pemotongan suku bunga acuan yang akan dilakukan The Fed. Prediksi yang sama juga disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo.
JP Morgan Indonesia memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 125 basis poin (bps) hingga akhir 2024. Sementara itu, Bank Indonesia diprediksi akan memangkas suku bunga sebesar total 50 bps di sisa tahun 2024.
Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menjelaskan, penurunan ini diproyeksikan terjadi dalam skema 50 basis poin pada bulan September dan November. Pemangkasan akan berlanjut pada bulan Desember dengan tambahan 25 basis poin.
Sementara untuk Indonesia, JP Morgan memprediksi penurunan suku bunga 50 basis poin di sisa tahun ini. "Hanya 25 bps pada September dan mungkin 25 bps pada November," kata Henry kepada wartawan di kantor JP Morgan seperti dikutip, Senin (16/9).
Henry menjelaskan alasan di balik penurunan suku bunga adalah karena kebijakan pelonggaran moneter (monetary easing) sudah mulai berjalan. Pelonggaran moneter ini berarti suku bunga mulai turun, sehingga diharapkan likuiditas atau peredaran uang di pasar akan membaik.
Sementara itu Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga acuan hingga 75 bps di sisa akhir tahun 2024. “Saya rasa, dari suku bunga, kami memperkirakan memang tiga kali pemangkasan, sejauh ini minimal, untuk The Fed sebesar 75 basis poin minimal,” ujar Martha dalam Media Day di Jakarta, Kamis (12/9).
Adapun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang memprediksi The Fed melakukan pemangkasan suku bunga tahun ini turun dari 5,5% ke 5%. Tahun depan akan turun 0,75 atau 75 bps. Selain itu, ia menyebut ada peluang penurunan suku bunga The Fed menjadi 4,25% pada akhir 2025.
Mandiri Sekuritas yang menaikkan asumsi penurunan suku bunga The Fed dari 25 basis poin (bps) menjadi 50 sampai 75bps. Dengan penurunan suku bunga Bl yang lebih agresif yaitu sebesar 50bps, bukan 25bps.
IHSG Diprediksi Tembus 8.000 Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
IHSG memperlihatkan tren penguatan saat ini dan diproyeksikan akan berlanjut. Menurut catatan Katadata.co.id, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi baru atau all time high (ATH) pada akhir perdagangan Jumat (13/9), setelah ditutup naik 0,18% ke level 7.812,13.
Beberapa analis memproyeksikan IHSG menembus level 7.800 yang artinya target tersebut sudah terpenuhi. Sebabnya, sejumlah analis menargetkan kembali IHSG di atas proyeksi sebelumnya.
Seperti Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG menjadi 7.800 sampai dengan 8.000 pada akhir tahun 2024. Jika dibandingkan sebelumnya, Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG sebesar 7.460 sampai dengan 7.640.
Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, penguatan IHSG seiring usai memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed dengan asumsi 50 sampai 75bps dan suku bunga BI 50 bps.
"Kami memproyeksikan IHSG bisa mencapai 7.800-8.000 pada akhir tahun 2024," kata Adrian dalam keterangan resminya.
Sementara, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menaikkan target IHSG hingga akhir 2024 menjadi 7.915 dari sebelumnya 7.585. Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, optimistis IHSG masih berpotensi naik, didorong oleh masuknya dana asing selain efek pemangkasan suku bunga acuan.