Pegadaian dan PNM Lihat Positif Gabung dengan BRI dalam Holding UMKM

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.
Pengunjung melihat-lihat produk kerajinan tangan pada pameran Industri Kecil Menengah (IKM) di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tegal, Jawa Tengah, Selasa (26/1/2021). Pameran tersebut untuk memfasilitasi pelaku usaha kecil menengah mempromosikan produknya serta upaya membantu membangkitkan perekonomian UMKM di tengah pandemi COVID-19.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
8/2/2021, 19.28 WIB

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menilai pembentukan holding sangat menguntungkan karena bisa melakukan kerja sama atau sinergi. Ikatannya lebih kuat dibandingkan dengan perjanjian kerja sama atau melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding).

"Kalau hanya kerja sama, ikatannya tidak kuat. Tidak ada pelaksanaan yang membuat kita harus jalankan," kata Kuswiyoto.

Ia menggambarkan, Pegadaian perlu mengeluarkan biaya mencapai Rp 200 juta untuk membuka outlet karena minimal perlu ada 2 petugas penaksir dan 3 petugas keamanan. Belum lagi, biaya sewa bangunan, perawatan, biaya jaringan internet, dan lainnya.

Dengan berada di holding, Pegadaian tidak perlu lagi membuat outlet sendiri untuk melakukan ekspansi. Pasalnya, Pegadaian mendapat kepastian dapat menempatkan petugas penaksir di kantor perwakilan BRI yang sudah menyebar di seluruh Indonesia.

"Begitu nanti kami punya penaksir yang ditempatkan di outlet BRI, maka pelayanan kami kepada masyarakat di remote area akan sangat bertambah banyak," kata Kuswiyoto.

Saat ini, Pegadaian memiliki sekitar 4.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, Kuswiyoto mengakui outlet yang dimiliki Pegadaian saat ini mayoritas masih berada di kota dan kecamatan yang sudah berkembang saja. Sementara, wilayah kecil belum banyak memiliki outlet.

Dengan menjamah area-area terpencil tersebut, Kuswiyoto berharap, masyarakat tidak perlu melakukan pinjaman kepada rentenir lagi. "Kami upayakan bisa beralih ke Pegadaian.," katanya.

Saat ini, sudah ada 75 outlet BRI yang menjadi pilot dengan penempatan tenaga kerja di sana. Rencananya, Pegadaian bakal menempatkan tenaga kerjanya di 2.000 outlet milik BRI sebagai bagian dari ekspansi bisnis Pegadaian.

Halaman: