Melajunya Saham Dua Perusahaan Hary Tanoe Berkat Proyek Movieland Lido

Arief Kamaludin | KATADATA
Gedung MNC
Penulis: Ihya Ulum Aldin
16/2/2021, 14.01 WIB

Kenaikan harga saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) dan PT MNC Land Tbk (KPIG) terus berlanjut pada perdagangan Selasa (16/2). Saham dua perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini naik seiring dengan dimulainya pembangunan Movieland di kawasan MNC Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saham MNC Studios tercatat mengalami kenaikan hingga 13,86% menjadi berada di harga Rp 230 per saham setidaknya hingga pukul 09.30 WIB perdagangan hari ini. Kemarin, saham MNC Studios juga ditutup naik hingga 21,69% di harga Rp 202 per saham.

Saham ini diperdagangkan dengan volume sebanyak 39 juta unit saham dengan frekuensi sebanyak 4.414 kali. Nilai transaksi dari saham MNC Studios hingga berita ini ditulis, mencapai Rp 9 miliar.

Sementara, saham MNC Land mengalami kenaikan lebih tinggi. Hari ini sahamnya naik hingga 31,39% menjadi ada di harga Rp 180 per saham. Kemarin pun saham ini ditutup naik signifikan, hingga 34,31% di harga Rp 137 per saham.

Hingga berita ini ditulis, total volume saham yang diperdagangkan pada saham MNC Land sebanyak 127 juta unit saham dengan frekuensi sebanyak 17.803 kali. Sehingga, total nilai transaksi pada saham MNC Land mencapai Rp 22 miliar.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kedua saham ini masih berpotensi untuk menguat. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, saham MNC Land punya estimasi target di harga Rp 220 per saham, sedangkan MNC Studios di harga Rp 300 per saham.

Meski begitu, William merekomendasikan pelaku pasar untuk melakukan penjualan di saat harga saham keduanya sedang menguat. "Sell on strength, risiko sudah lebih tinggi kalau kejar sekarang," kata William kepada Katadata.co.id, Selasa (16/2).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, saham MNC Studios juga berpeluang untuk menguat berdasarkan analisisnya. Saham ini bisa menyentuh harga Rp 250 per saham, sehingga ia merekomendasikan untuk tidak dijual (hold).

Sementara, Nafan tidak memberikan rekomendasi pada saham MNC Land karena alasan likuiditas sahamnya. "Saham MNC Land tidak likuid di pasar saham," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (16/2).

Kenaikan harga saham kedua emiten ini sejalan dengan pembangunan Movieland di kawasan MNC Lido City oleh MNC Studios. Adapun, kawasan tersebut memperoleh persetujuan dari Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Dengan status tersebut, memungkinkan MNC Lido City menikmati berbagai fasilitas dan insentif pajak, termasuk insentif pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai & pajak penjualan atas barang mewah, bea masuk & pajak impor, cukai, serta berbagai keringanan perizinan lainnya.

Proyek yang mengusung konsep pusat industri film dan serial drama terintegrasi ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi, seperti lokasi shooting outdoor dan indoor, peralatan dengan teknologi kelas dunia, mulai dari kamera, sound hingga fasilitas canggih lainnya untuk mendukung proses pascaproduksi.

Presiden Direktur MNC Studios Ella Kartika mengatakan Movieland dibangun untuk semakin meningkatkan sineas lokal dan asing di Indonesia yang telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir. Movieland diperuntukan untuk menjadi one-stop-facility yang akan berdampak signifikan pada peningkatan kualitas produksi secara keseluruhan.

"Kami telah menyiapkan Movieland sebagai kompleks produksi dinamis yang mengintegrasikan semua tahapan produksi dari praproduksi, produksi, dan pascaproduksi dalam lingkungan yang terkendali sehingga biaya produksi menjadi efisien," kata Ella melalui siaran pers, Senin (15/2).

Movieland bakal memiliki area terbuka untuk kegiatan shooting seperti area perumahan termasuk perumahan elit, permukiman di perkotaan, dan nuansa perdesaan. Selain itu, terdapat fasilitas lain seperti SPBU, rumah sakit, halte bus, stasiun kereta api, bahkan bandara.

Lebih lanjut, MNC Studios juga mempersiapkan berbagai area lain untuk shooting adegan kolosal. Di dalamnya terdapat area terbuka dan area fleksibel. Termasuk area berlatar belakang kerajaan di Indonesia seperti kerajaan Islam dan Hindu yang juga sedang dikembangkan.