Gerai Giant Ditutup Akhir Juli, Disulap Jadi IKEA dan Hero Supermarket

ANTARA FOTO/Feny Selly/rwa.
Sejumlah warga memilih produk yang tersisa pada hari terakhir pengoperasian toko ritel makanan Giant Ekstra di Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (17/3/2021).
Penulis: Lavinda
25/5/2021, 11.49 WIB

Mengantisipasi hal tersebut, perusahaan akhirnya mengambil langkah menstransformasi ulang bisnis supermarket Giant untuk memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang.

"Kami sedang melakukan transformasi bisnis untuk memastikan perusahaan mampu bersaing secara efektif pada bisnis retail di Indonesia. Dengan berat hati kami informasikan bahwa Hero akan menutup 6 toko Giant pada 28 Juli 2019," kata dia kepada Katadata.co.id melalui surat elektronik.

Untuk menghadapi persaingan dan mencapai target kinerja jangka panjang, perusahaan bakal menerapkan strategi multi-years transformation. Strategi tersebut akan mencakup sejumlah hal, seperti perubahan penataan ulang ruang usaha, peningkatan kualitas, skala dan kesegaran produk di seluruh toko, dan menyesuaikan general merchandise kepada pelanggan.

Perusahaan juga menyatakan bakal tetap berinvestasi gerai, diikuti strategi peningkatan daya saing, efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas. "Giant sudah memiliki merek yang kuat, akan tetapi perlu regenerasi dan menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan konsumen," ujarnya.

Sebelum menutup enam gerai Giant Supermarket, perusahaan telah menutup 26 gerai supermarket Hero di sejumlah wilayah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) tehradap 532 karyawan.

Perusahaan retail modern pertama di Indonesia ini hingga akhir 2018 memiliki 445 toko. Dari jumlah tersebut, gerai Giant Ekstra mencapai 57 gerai, Giant Ekspress 82 gerai, Hero Supermarket 32 gerai, Giant Mart 3 gerai, IKEA 1 gerai, dan Guardian 270 gerai.

Halaman: