Smartfren Beli 20% Saham Moratelindo Rp 360 Miliar untuk Garap 5G

Arief Kamaludin | Katadata
Suasana Launching Smartfren 4G LTE Advance di Jakarta, Rabu, (18/08).
Penulis: Lavinda
3/6/2021, 10.41 WIB

Sebagai informasi, Smartfren dan Telkomsel merupakan dua operator yang memenangkan lelang frekuensi 2.3 GHz yang akan digunakan untuk 5G. Dalam lelang tersebut, Telkomsel memperoleh dua blok (A dan C). Sedangkan Smartfren mendapatkan satu blok (blok B) dengan harga lelang Rp 176,9 miliar per blok.

Menurut analis D-Insight, kemenangan frekuensi 2.3 GHz dipastikan akan berdampak positif terhadap bisnis jangka panjang Smartfren. Pihak yang paling diuntungkan dalam aksi korporasi ini bisa jadi Smartfren.

Dalam beberapa tahun terakhir, entitas bisnis Grup Sinarmas ini masih terus membukukan rugi. Berdasarkan laporan keuangan 2020, Smartfren membukukan kerugian bersih sebesar Rp 396,83 miliar. Kerugian tersebut turun signifikan dibanding tahun sebelumnya yang merugi Rp 1,77 triliun.

Di sisi lain, pengalaman panjang Moratelindo sebagai penyedia infrastruktur internet akan melengkapi Smartfren yang selama ini fokus di bisnis operator telekomunikasi. Di segmen bisnis fiber optic, Moratelindo telah membangun jaringan internasional sepanjang 81,5 kilometer yang menghubungkan Batam dan Singapura.

Di pasar Indonesia, Moratelindo memiliki jaringan nasional yang menghubungkan Sumatera - Jawa - Bali dengan panjang kabel 7.167 kilometer. Kemudian pada 2011, Moratelindo membangun infrastruktur serat optik yang menghubungkan Batam - Dumai - Malaka (BDM) dengan panjang kabel 403 kilometer.

Halaman: