Unit Usaha Nusantara Infrastructure Disuntik Rp 750 Miliar oleh BCA

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Foto udara sejumlah kendaran melintasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 1 interchange Telaga Asih di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (31/7/2021). Jalan Tol sepanjang 2,65 km tersebut mulai beroperasi secara gratis dari tanggal 31 Juli-7 Agustus 2021. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
1/9/2021, 21.21 WIB

Unit usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Bintaro Serpong Damai (BSD) memperoleh dana pinjaman sebesar Rp 750 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Fasilitas kredit investasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiyaan dan pengembangan proyek jalan tol.

BSD merupakan pengelola dan operator Jalan Tol Ruas Pondok Aren-Serpong. Beberapa proyek yang akan dibangun menggunakan fasilitas kredit dari BCA diantaranya untuk konstruksi penanganan banjir (Peninggian) pada kilometer (KM) 8 Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang (weaving), serta proyek pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port, Sulawesi Selatan.

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit investasi dilakukan oleh Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dan perwakilan pihak PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada Senin (30/8) di Jakarta. Adapun tenor fasilitas kredit investasi adalah 5 tahun dengan skema fixed-interest rate alias bunga pinjaman tetap.

Direktur Utama BSD Purwoto mengatakan, fasilitas kredit diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kegiatan operasional, sekaligus memperkuat stabilitas finansial perusahaan dalam pengembangan proyek strategis. “Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai aset dan value perusahaan dalam waktu dekat,” kata Purwoto dalam keterangan resmi, Rabu (1/9).

Dia menambahkan bahwa pembangunan proyek dilakukan sesuai permintaan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mengatasi kemacetan dan permasalahan banjir di Wilayah Tangerang Selatan. Untuk diketahui, konstruksi penanganan banjir di KM 8 menjadi dukungan perusahaan untuk mencegah terjadinya banjir tahunan di Area Tol Jakarta – BSD/Serpong. Kondisi tersebut terjadi akibat perubahan tata guna lahan di sekitar area tol.

Pembangunan kawasan pemukiman di Tangerang Selatan dinilai turut mengakibatkan berkurangnya area resapan air, sehingga kondisi genangan di Tol BSD terjadi hampir setiap tahun sejak 2008. Proyek diharapkan mampu mengatasi bencana banjir yang terjadi akibat penyempitan sungai.

Proyek konstruksi tidak sebidang Ramp Junction Serpong dengan Exit Ramp Pamulang bertujuan menghilangkan potensi weaving pada lokasi tersebut. Selain itu, proyek juga bertujuan meminimalisir potensi kecelakaan di daerah Serpong Junction dengan meningkatkan faktor keselamatan (safety) bagi pengguna jalan.

Selain itu, proyek juga diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan arteri exit Pamulang (ROW 30) Tangerang Selatan, dengan dilakukannya pelebaran jalan dan perbaikan akses. Sementara itu, Jalan Akses Tol Makassar New Port juga sangat diperlukan untuk mendukung beroperasinya Makassar New Port yang berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN).

Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) pada 2023, seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan pindah dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port. Di mana, terminal diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 978.056 Teus.

Untuk itu, pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port diperlukan untuk dilakukan pembangunan. Pada tahap awal, pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port akan menghubungkan pergerakan lalu lintas dari Pelabuhan Lama ke Makassar New Port dan dari Jalan Tol Makassar Seksi IV ke Makassar New Port.

Melalui kepercayaan dan dukungan finansial melalui fasilitas kredit investasi, Manajemen optimistis dan berharap pembangunan proyek segera dijalankan sesuai target. Upaya itu untuk mendukung pengembangan infrastruktur kota dalam memberikan solusi dan konektivitas daerah, sekaligus peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan.

Tahun lalu, Nusantara Infrastructure telah menyelesaikan dua proyek strategis, yakni pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung di Sumatera Utara. Kedua proyek tersebut diklaim telah berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Melansir RTI, pada perdagangan Rabu (1/9) saham META ditutup stagnan pada level Rp 128 per saham, di mana investor asing melakukan aksi beli sebanyak Rp 192 juta di seluruh market. Adapun sepanjang 2021, saham META tercatat mengalami penurunan 42,86%.