Kontroversi Harga Sewa Pesawat Dianggap Mahal, Garuda Buka Suara

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tangerang,  Banten (2/3).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
4/11/2021, 11.39 WIB

Adapun, jumlah pesawat Garuda Indonesia turun dari sebanyak 136 pada Juni 2021, menjadi 129 pesawat pada Agustus 2021. Manajemen mengatakan hal itu karena pengembalian sejumlah pesawat kepada lessor alias early termination.

Beberapa jenis pesawat yang saat ini disewa atau dimiliki Garuda di antaranya Boeing 737-800 sebanyak 57 pesawat, Bombardier CRJ1000 sebanyak 18, ATR 72-600 sebanyak 13, dan B777-300 sebanyak 10. Lalu, A330-300 sebanyak 11, A330-200 sebanyak 7, dan A300-900 sebanyak 3.

Dari total 129 pesawat tersebut, 53 di antaranya dapat dioperasikan oleh maskapai berkode emiten GIAA ini. "Status pesawat yang saat ini tidak digunakan untuk operasional adalah dalam proses maintenance atau perawatan sesuai prosedur yang berlaku," kata manajemen.

Setelah lepas dari jabatan sebagai komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha perlahan membeberkan berbagai masalah yang terjadi di perusahaan penerbangan pelat merah itu kepada publik.

Peter mengaku sudah melaporkan persoalan yang melanda maskapai Garuda kepada sejumlah lembaga mulai dari Dirjen Kemenkumham hingga Ketua KPK.

Menanggapi hall itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mendukung langkah eks komisaris Garuda Indonesia Peter Gontha untuk memberikan data penyewaan pesawat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Arya mengatakan pihaknya mendorong pemeriksaan terhadap mantan komisaris dan direksi untuk mendalami soal penyewaan pesawat pada periode yang dimaksud Peter. Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa permasalahan keuangan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia merupakan kasus ugal-ugalan, terutama terkait penyewaan pesawat.

"Jadi kalau bisa dorong saja supaya terang benderang," jelas Arya, dalam keterangan resmi, Senin (1/11).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin