PT AKR Corporindo Tbk bakal melakukan aksi korporasi pemecahan saham alias stock split. Demi melancarkan aksi tersebut, perusahaan energi minyak, gas dan batu bara itu bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (20/12).
Rencana pemecahan saham perusahaan berkode emiten AKRA itu bakal dilakukan dengan perbandingan 1:5. Artinya, jika per Rabu (10/11) harga saham AKRA berada di level Rp 4.410 per lembar, maka saat dilakukan stock split, harganya berkisar Rp 880 per saham.
Melansir RTI, sepanjang tahun ini harga saham AKRA tercatat sudah mengalami kenaikan 37,74 %. Perusahaan pengelola SPBU British Petroleum (BP) tersebut, pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia alias BEI pada Oktober 1994. Di mana, harga saham perdana yang ditawarkan yakni Rp 4.000 per saham dan ditebar sebanyak 15 juta lembar saham.
Direksi AKRA menilai, aksi pemecahan saham tersebut dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan. Melalui aksi stock split juga, harga saham AKRA akan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel. Harapannya, itu dapat meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan ke depan.
Partisipasi investor ritel di pasar saham Indonesia dan regional telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir, dengan banyaknya investor dari generasi muda dan milenial yang berinvestasi di saham anggota indeks IDX 30 dan LQ 45. Hal itu dianggap sebagai tren positif oleh Direksi AKRA, khususnya bagi perkembangan pasar saham. Lewat aksi korporasi ini, nilai nominal saham AKRA akan menjadi Rp 20 per saham dari nilai nominal saat ini Rp 100 per saham.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan perusahaan telah memberikan kinerja konsisten selama tiga tahun terakhir, sehingga akan menarik bagi investor ritel. Saham AKRA juga termasuk ke dalam konstituen LQ 45 dan IDX ESG Leader Index
"Usulan stock split akan meningkatkan likuiditas AKRA dan meningkatkan kepemilikan saham di antara komunitas investor,” kata Haryanto dalam keterangan resminya, Kamis (11/11).
Selain itu, aksi stock split juga bagian dari upaya AKR Corporindo untuk mendukung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pemerintah dalam mengembangkan pasar modal Indonesia, serta meningkatkan partisipasi anak muda di pasar modal domestik.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, AKR Corporindo berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 20 % year on year (yoy) menjadi Rp 797 miliar. Di mana, hingga akhir 2020 lalu, perusahaan membukukan pertumbuhan laba 30%.
Adapun bisnis perusahaan AKR Corporindo meliputi, distributor bahan baku dan bahan bakar esensial dan efisien. Perusahaan juga mengkalim telah mendistribusikan produk kepada pelanggan di seluruh Indonesia tanpa gangguan selama pandemi didukung oleh logistik & infrastruktur supply chain yang luas serta IoT yang optimal.
"Kami melihat prospek bisnis terus membaik dengan dimulainya kembali kegiatan ekonomi dan upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Harga komoditas yang terus tinggi mengakibatkan meningkatnya permintaan bahan kimia dasar dan produk BBM di Indonesia,” ujar Haryanto.